PRIANGANTIMURNEWS - Kedatangan para pengungsi Rohingya ke Indonesia mendapat penolakan warga setempat, sehingga kini menjadi pusat perhatian publik.
Kedatangan mereka, selain mendapat penolakan dari warga dimana mereka akan ditempatkan salah satunya di Gampong Lamerah Kecamatan Masjid Raya Aceh.
Warga Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, sangat menolak kedatangan pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Bertambah Lagi! 315 Etnis Rohingya Tiba di Aceh, Ngotot Mendarat Meski Ditolak Warga
Warga Gampong Lamerah, meminta agar UNHCR memindahkan mereka ke tempat lain, tidak di Gempong Lamerah.
Sebagai upaya menolak pengungsi Rohingya yang telah tiba, warga Gempong melakukan runding dengan UNHCR namun digelar sangat alot.
"Dalam rundingan beberapa warga menyampaikan dengan nada keras, kalau kami bilang tidak,tidak, tidak ada musyawarah, lanjut aja terus,"kata, Jali dan warga lainnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut ada Dugaan TTPO dalam pengungsian Rohingya di Aceh
Sekretaris Desa Lamreh, Hasmadi Khadafi, dengan tegas memberikan waktu hingga pukul 16.00 WIB sore pengungsi Rohingya berada di desanya.
"Lewat dari situ, kita usir paksa,"ujar Sekdes, Khadafi dikutip dari Instagram Jazuli Juwaini Senin Selasa 12 Desember 2023.
Dengan adanya penolakan sekdes dan warga, Kepala Kantor UNHCR Indonesia, Ann Mayman melalui Protection Associate Faisal Rahman mengatakan, pihaknya hanya bisa menjamin makan dan kebutuhan para pengungsi.
Baca Juga: Parah! Bukannya Kuliah Malah Jual Sabu-sabu, Mahasiswi di Aceh Ditangkapi Polisi
Sementara mengenai tempat dan langkah penampungan selanjut, UNHCR menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah.
"Kita tetap menunggu petunjuk dari pemerintah, kita tak punya kuasa soal tempat, kita hanya ikut saja kebijakan pemerintah," kata Faisal.
Kita sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, namun hingga sore ini belum ada keputusan yang bulat.
Perwakilan UNHCR Aceh itu juga sudah memberikan tawaran solusi penampungan, seperti di lokasi Bumi Perkemahan Pramuka (Sout Camp) Saree, Aceh Besar.
Kemudian penampungan sementara Blang Ado Aceh Utara serta Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe.
"Intinya untuk pengungsi Rohingya kita dari UNHCR menunggu arahan pemerintah daerah,"ujarnya.***