PMII Komisariat Universitas Siliwangi Sampaikan 5 Poin dalam Aksi ke PSDA Provinsi dan Kota Tasikmalaya

23 Februari 2024, 19:00 WIB
PMII Komisariat Unsil Tasikmalaya sampaikan 5 poin penting dalam aksinya di depan Kantor UPTD PSDA Wilayah Citanduy./Edi Mulyana/priangantinurnews/PRMN /

PRIANGANTIMURNEWS - Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Siliwangi Tasikmalaya menyebut, kondisi lingkungan di Kota Tasikmalaya sangat beragam dan dinamis.

Keragaman tercermin baik menurut waktu maupun ruang. Sebagian lingkungan telah memberikan manfaat bagi masyarakat. 

Namun tidak sedikit lingkungan yang sampai saat ini belum dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat atau bahkan bersifat hazards. 

Baca Juga: PMII dan Komisi lll DPRD Kota Tasikmalaya Bahas Masalah Genangan Air

Di Kota Tasikmalaya banjir sering sekali terjadi terutama pada saat musim hujan. Di wilayah Kecamatan Purbaratu, Tawang, Cihideung, Cipedes genangan air sudah menjadi langganan. 

Bahkan terjadi genangan Air sudah terjadi sejak 3 tahun kebelakang. Berdasarkan data yang tertera di Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, selama musim hujan yang sering terhadi pada bulan Januari-Februari, semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, biasanya khawatir datangnya bencana genangan air. 

Baca Juga: PMII Kota Tasikmalaya Soroti Pelanggaran Pemasangan Baliho dan Money Politik

"Curah hujan pada periode tersebut biasanya lebih tinggi dari bulan lainnya," kata Korlap Aksi PMII Komisariat Unsil Tasikmalaya M Romi Awaludin di depan UPTD PADA Wilayah Sungai Citanduy Jumat 23 Februari 2024.

Belakangan ini genangan air terjadi di lingkungan masyarakat, baik itu dalam menjalankan aktifitas ekonomi maupun pendidikan.

"Contohnya di wilayah Kecamatan Tawang beberapa titik mengalami bencana genangan air seperti di RSUD Dr Soekardjo yang merupakan titik sentral aktivitas masyarakat," kata Romi. 

Baca Juga: Perjuangkan Sertifikat PTSL Anggota PMII Nyaris Bentrok, Ini Penjelasan BPN

Ditempat tersebut juga ada salah satu Lembaga Pendidikan Negeri SMA 1 Kota Tasikmalaya yang terkena dampak banjir dikarenakan luapan air dari Sungai terdekat. 

Tempat tersebut juga dari segi fasilitas yang kurang memadai yang disediakan oleh pemerintah seperti pengelolaan drainase yang tidak optimal. 

Disamping itu, masih banyak sekali sampah yang bertebaran disungai tersebut yang menandakan bahwa pemeliharan sungai ini tidak dikelola atau dipelihara oleh pihak terkait dengan maksimal.

Baca Juga: Jangan Hanya Seremonial, PMII Menilai 391 Tahun Arah Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya Tidak Merata

"Hal ini bertolak belakang dengan tugas dan fungsi UPTD PSDA yaitu melakukan pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan Sumber Daya Air (SDA) lainnya," ujar Romi. 

Akibat dari bencana genangan Air yang terjadi di Kota Tasikmalaya, tentunya sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tertentu di Kota Tasikmalay

Terutama di wilayah yang menjadi titik banjir tersebut, dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Tasikmalaya diantaranya menimbulkan kerugian ekonomi. 

Baca Juga: Ratusan Alumni PMII Kabupaten Tasikmalaya Hadiri Reuni Akbar dan Halal Bihalal

"Selain itu kesulitan air bersih, menimbulkan masalah Kesehatan serta melumpuhkan aktivitas masyarakat," ujarnya. 

"Maka dari itu kami kader maupun pengurus PMII Komisariat Universitas Siliwangi memberikan menyampaikan 5 tuntutan kepada pihak terkait salah satunya PSDA Kota Tasik dan Wilayah Sungai Citanduy. 

Tuntutan pertama:

1. Transparansi segala sesuatu yang berkaitan dengan UPTD PSDA

Baca Juga: Ratusan Alumni PMII Kabupaten Tasikmalaya Hadiri Reuni Akbar dan Halal Bihalal

2. Mendesak UPTD PSDA Kota Tasikmalaya untuk segera mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh sungai

3. Mendesak UPTD PSDA Kota Tasikmalaya untuk evaluasi pengendalian banjir

4. Realisasi program Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat

5. Merealisasikan evaluasi genangan air dalam waktu 1x30 hari.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler