Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan penerbangan SJ 182 CGK - PNK meledak di Pulau Laki Kepulauan Seribu Sabtu 9 Januari 2021.
Sampai saat ini nasib 59 penumpang salah satunya ada seorang bayi yang ada dalam pesawat tersebut belum diketahui nasibnya.
Dugaan kalau pesawat meledak semakit kuat, setelah ditemukan barang termasuk kabel dan serpihan-serpihan yang diduga serpihan pesawat Sriwijaya di laut.
Baca Juga: Kesaksian Nelayan, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ternyata Meledak di Pulau Laki Kepulauan Seribu
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat melakukan konferesni pers via zoomtting Sabtu malam 9 Januari 2021 memaparkan kronologi hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.
“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan ‘call sign’ SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40,” kata Menhub dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu, 9 Januari 2021.
Menhub menuturkan pesawat PK CLC itu lepas landas pada pukul 14.36 WIB, kemudian pada pukul 14.37 diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti “instrument departure”. Pada pukul 14.40, pengendali lalu lintas udara (ATC) melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut.
Baca Juga: Ketahuan Meras Kades, Dua Wartawan di Kota Subulussalam Aceh Diringkus Polisi
“Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik target Sriwijaya hilang dari radar,” kata Menhub.
Atas kejadian tersebut, Budi mengatakan, manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait. “Pada pukul 17.30, Presiden memberikan arahan ke kami untuk memaksimalkan pencarian,” katanya.
