Langkah kedua, kebijakan yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, tidak ada yang namanya ego sektoral dan ego daerah dalam penanganan bencana.
Ego sektoral dan ego daerah harus dijauhkan saat terjadi bencana, pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebaiknya berkolaborasi untuk selalu bersama-sama dalam menanggulangi bencana yang terjadi baik itu bencana alam ataupun non alam. Semuanya saling mengisi, saling menutupi.
Langkah ketiga, manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitas dan rekonstruksi yang cepat.
Dalam menanggulangi bencana yang terpenting adalah melakukan rehabilitas dan rekontruksi dengan cepat agar tidak terjadi korban dalam bencana tersebut.
Baca Juga: Kabar Gembira, 1.220 Tenaga Honorer di Garut Diangkat Jadi Pegawai PPPK
Manajemen tanggap darurat juga sangat diperlukan dan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana berkolaborasi dengan seluruh elemen yang terikat bencana.
Terakhir, edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait dengan kebencanaa harus terus-menerus diingatkan yang ditingkatkan.
Edukasi dan literasi tersebut dapat dilakukan mulai dari keluarga seperti rutin melakukan simulasi bencana di daerah-daerah yang rawan bencana agar warga semakin siap menghadapi bencana.***