Xi Jinping Mengancam dan Merusak Masa Depan China saat Mengabaikan Peringatan Negara Tetangga

- 14 Maret 2021, 11:25 WIB
Presiden China Xi Jinping.
Presiden China Xi Jinping. /AFP/

Ini menandai pertengkaran berdarah pertama dalam 45 tahun ketika sekitar 35 tentara Tiongkok tewas dan 20 tentara India.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19, Jumlah UMKM Melonjak dan Persaingan Makin Ketat

Selama pertengkaran, kedua belah pihak setuju untuk melucuti senjata untuk menangani bentrokan perbatasan tetapi ketegangan meningkat dan pertengkaran fisik meletus.

Semua korban tewas akibat penggunaan tongkat, pisau dan jatuh dari tanah terjal.

Presiden Xi juga menyetel lonceng peringatan bulan lalu setelah dia mengirim kapal China yang dipersenjatai dengan "meriam" ke perairan Jepang, hanya beberapa jam setelah jajak pendapat baru mengungkapkan ketakutan yang meningkat di Inggris atas ancaman yang ditimbulkan oleh Beijing.

Beijing mengirim dua kapal ke Laut China Timur dekat kepulauan Senkaku dalam upaya untuk menegaskan dominasi dan klaim teritorialnya.

Pulau-pulau yang disengketakan telah diklaim oleh China dan Jepang selama bertahun-tahun.

Beijing juga meningkatkan kehadiran militernya di Laut Cina Selatan.

Pada Januari lalu, total 15 pesawat China termasuk 12 jet tempur memasuki bagian selatan Taiwan dan Pulau Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan.

Menyusul aktivitas Beijing, Departemen Luar Negeri AS mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah