Mereka model pamer kekayaan untuk menipu seperti si Indra Kenz ini bukan barang baru sebenarnya Jauh sebelum ada media sosial Ada model-model seperti yayasan misi Islam Ahlussunnah Waljamaah atau disingkat yamisa yang memamerkan kalau dia memegang harta karun Soekarno senilai ribuan Triliun Rupiah.
Yang mau kecipratan harus mendaftar dan membayar sejumlah uang lagi yang jualan tokek, bambu petuk, sampai Samurai langka dengan harga ratusan milyar rupiah.
Bahkan Jauh sebelum itu diambil ke-17 di Belanda Anda peristiwa besar yang dinamakan demam Tulip dimana banyak orang yang mendagangkan sertifikat bunga tulip untuk mendapatkan banyak uang.
Tapi percayalah penipuan dengan cara pamer-pamer fitur tidak akan pernah selesai dan akan selalu berulang itu karena masih banyak orang yang ingin cepat kaya dengan instan dan tanpa kerja keras.
Mereka inilah sasaran empuk para penipu yang selalu memperbarui aksi tipu mereka Sesuai dengan perkembangan zaman kalau di Indonesia bukan hanya pamer harta saja untuk menipu.
Bahkan ada juga yang pamer agama dengan media sosial mendadak banyak orang ahli agama yang mendarat orang yang mabuk agama untuk dijadikan kuda tunggangan Hidup itu sederhana kata Pramoedya Ananta Toer yang hebat hanya tafsiran-tafsiran nya saja.***