Apapun yang terjadi, ini membuktikan bahwa negara sudah kalah dengan para kapitalis. Inilah yang disebut negara oligharki. Para kapitalis ini memaksa negara untuk membuat aturan yang menguntungkan mereka.
Penyebab semua ini karena mungkin diterangkannya sistem kapitalisme yang berprinsip adanya kebebasan mutlak dalam kepemilikan.
Hal ini tidak akan terjadi jika yang diterapkan nya menggunakan sistem Islam. Kepemilikan dalam sistem Islam tidak mutlak bebas. Ada yang disebut kepemilikan umum yang tidak boleh dimiliki atau dikuasai individu ataupun perusahaan.
Baca Juga: Prediksi Skor AS Monaco Vs PSG, Pratinjau, H2H, Berita Tim, Dan Starting IX: Ligue 1 2021-22
Kepemilikan umum ini dikuasai dan dikelola sepenuhnya oleh negara demi kesejahteraan rakyat. Maka dalam sistem Islam, pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan terjamin karena yang menguasai sumber kekayaan negeri dalam negara itu sendiri, bukan pengusaha.
Pengusaha orientasinya pasti profit, sementara negara orientasinya non profit. Ketika kapitalisme memberikan memberikan kebebasan kepemilikan pada pengusaha, maka yang berlaku adalah prinsip cari untung.
Akhirnya harga-harga akan melambung demi keuntungan pengusaha yang tujuannya profit mencari keuntungan pada rakyat.
Baca Juga: NFT Cara Mudah Raup Cuan dengan Berjualan Foto dan Video
Dalam Hadist Sahih Muslim, No. 1828 Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa "siapa saja yang memegang urusan umatku sedikit saja lalu dia mempersulit mereka, maka persulitlah urusannya, dan siapa saja yang memegang urusan umatku sedikit saja, lalu dia mempermudah mereka maka permudahlah urusannya,".
Mungkin solusi terbaik dengan kembali ke sistem Islam karena itu menjadi satu-satunya solusi untuk menghentikan kesengsaraan rakyat akibat kerakusan kapitalis ini.***