Minyak Goreng Keluar dari Gudang, Harganya Bikin Rakyat Meradang

- 18 Maret 2022, 13:12 WIB
Stok minyak goreng melimpah, harga melonjak
Stok minyak goreng melimpah, harga melonjak /Tangkapan layar Instagram @infokuasing

PRINGANTIMURNEWS- Minyak goreng yang tadinya hilang bagai ditelan bumi, kini tiba-tiba membludak dengan harga yang fantastis, sesaat setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan.

Mulai tanggal 16 Maret Pemerintah membuat kebijakan bahwa kenaikan Minyak goreng dari harga Rp28.000 per 2 liter kini menjadi Rp48.000 2 liter. Tentui kenaikan yang membuat emak-emak geger.

Mungkinkah ini sudah menjadi rencana pemerintah menaikkan harga Minyak goreng, sehingga produsen minyak goreng serentak menahan produk mereka dan menunggu perintah mengumumkan kenaikan minyak goreng mereka baru di supply ke pasar.

Baca Juga: Pangandaran Jadi Tuan Rumah 5 Cabor di PorProv 2022, Ketua KONI Agus Optimis Bisa Sumbang Medali Emas

Atau pengusaha Minyak goreng melihat di luar negeri penjualan nya lebih menguntungkan yang membuat mereka mengeksplor pasokan Minyak goreng ke luar negeri dan mengabaikan kebutuhan dalam negeri.

Ketika pemerintah meminta agar mereka memenuhi kebutuhan dalam negeri, para pengusaha justru bersedia jika harga Minyak goreng dalam negeri dinaikkan pemerintah.

Padahal dengan harga lamapun pengusaha minyak goreng ini sudah untung banyak. Tapi karna kapasitas yang selalu bersikap rakus.

ketika ada peluang yang lebih menguntungkan, para pengusaha justru menjualnya ke luar negeri, dan tidak peduli dengan kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga: 3 Tahun Berpacaran, Devano Danendra dan Naura Ayu Akhiri Hubungannya : Maaf Kita Harus Pisah

Apapun yang terjadi, ini membuktikan bahwa negara sudah kalah dengan para kapitalis. Inilah yang disebut negara oligharki. Para kapitalis ini memaksa negara untuk membuat aturan yang menguntungkan mereka.

Penyebab semua ini karena mungkin diterangkannya sistem kapitalisme yang berprinsip adanya kebebasan mutlak dalam kepemilikan.

Hal ini tidak akan terjadi jika yang diterapkan nya menggunakan sistem Islam. Kepemilikan dalam sistem Islam tidak mutlak bebas. Ada yang disebut kepemilikan umum yang tidak boleh dimiliki atau dikuasai individu ataupun perusahaan.

Baca Juga: Prediksi Skor AS Monaco Vs PSG, Pratinjau, H2H, Berita Tim, Dan Starting IX: Ligue 1 2021-22

Kepemilikan umum ini dikuasai dan dikelola sepenuhnya oleh negara demi kesejahteraan rakyat. Maka dalam sistem Islam, pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan terjamin karena yang menguasai sumber kekayaan negeri dalam negara itu sendiri, bukan pengusaha.

Pengusaha orientasinya pasti profit, sementara negara orientasinya non profit. Ketika kapitalisme memberikan memberikan kebebasan kepemilikan pada pengusaha, maka yang berlaku adalah prinsip cari untung.

Akhirnya harga-harga akan melambung demi keuntungan pengusaha yang tujuannya profit mencari keuntungan pada rakyat.

Baca Juga: NFT Cara Mudah Raup Cuan dengan Berjualan Foto dan Video 

Dalam Hadist Sahih Muslim, No. 1828 Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa "siapa saja yang memegang urusan umatku sedikit saja lalu dia mempersulit mereka, maka persulitlah urusannya, dan siapa saja yang memegang urusan umatku sedikit saja, lalu dia mempermudah mereka maka permudahlah urusannya,".

Mungkin solusi terbaik dengan kembali ke sistem Islam karena itu menjadi satu-satunya solusi untuk menghentikan kesengsaraan rakyat akibat kerakusan kapitalis ini.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @riri.abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah