Baca Juga: Dorong Wirausaha Go Digital, Menteri Johnny: 63% Peserta DEA-DTS 2022 Perempuan
Dalam hal ini, untuk memulai proses mendirikan FIF, Presidensi Indonesia perlu mengawal diskusi seputar isu tata kelola dan pengaturan operasional.
Presidensi Indonesia menargetkan mekanisme keuangan baru tersebut dapat terselesaikan sebelum pertemuan tingkat Menteri Kesehatan G20 di bulan Juni.
Ini akan menjadi salah satu manfaat nyata dari Presidensi G20 Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, terkait agenda Aristektur Keuangan Internasional, anggota G20 kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan.
Terutama mereka yang berisiko mengalami kesulitan utang. G20 juga menyambut baik pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST).
Serta mendorong lebih lanjut pemenuhan ambisi global sebesar USD 100 miliar dari kontribusi sukarela untuk negara-negara yang membutuhkan.
Baca Juga: Erik ten Hag Ahli Ciptakan Pemain Muda Menjadi Bintang, Alasan Manchester United Memilihnya
Mengingat situasi saat ini, para anggota mengakui peran penting Bank Pembangunan Multilateral (MDB) untuk mendukung pembiayaan pembangunan di negara-negara yang rentan dan dalam meningkatkan partisipasi sektor swasta.