Baca Juga: Menparekraf: Rangkaian G20 Jadi Momentum Kebangkitan Sektor Parekraf Tanah Air
Dengan semangat multilateralisme, para anggota dapat mencapai konsensus di pertemuan kedua FMCBG hari ini.
Menanggapi kondisi ekonomi global terkini, anggota G20 menyampaikan kekhawatiran tentang tekanan inflasi yang lebih luas dan persisten.
Kondisi ini akan menyebabkan beberapa bank sentral menaikkan kebijakan suku bunga mereka yang pada gilirannya akan mengakibatkan pengetatan likuiditas global yang lebih cepat dari perkiraan.
Baca Juga: 5 Penyebab Kelopak Mata Hitam yang Mengganggu Penampilan
G20 menyatakan pentingnya memenuhi komitmen pada bulan Februari mengenai strategi keluar yang terkalibrasi, terencana, dan dikomunikasikan dengan baik untuk mendukung pemulihan dan mengurangi potensi limpahan (spillover).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan, bahwa peran G20 semakin penting dengan membawa kebijakan ke dalam ranah dunia.
Setiap negara tidak lagi hanya berfokus pada dampak kebijakan secara domestik di negaranya, namun lebih luas terhadap proses pemulihan di negara lainnya.
Baca Juga: 10 Artis Korea yang Tidak Pernah Operasi Plastik
Dengan demikian, proses normalisasi kebijakan yang dilakukan secara well callibrated, well planned, dan well commmunicated oleh bank sentral menjadi semakin terfasilitasi terutama di kondisi saat ini, lanjut Perry Warjiyo.