Sementara nilai uang elektronik tercatat meningkat 32,25 pada 2021, begitu pula dengan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 245 persen, dan nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82 persen secara tahunan.
"Digitalisasi ekonomi dan keuangan terus terakselerasi dengan perbaikan capaian inklusif keuangan, yang berdasarkan Survei Keuangan Ekonomi Inklusif yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI)," ucap dia.
Dengan demikian, Airlangga mengaku optimistis inklusi keuangan Indonesia bisa mencapai target sebesar 90 persen pada 2024.
"Dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah," pungkasnya.***