Network
PRIANGANTIMURNEWS- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut ada miskomunikasi terkait dengan ditemukanya senjata milik US Army di Pelabuhan Panjang, Lampung.
Andika memastikan temuan senjata milik US Army bukan merupakan barang yang ilegal.
"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal," katanya.
Menurutnya, perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan, pihaknya hanya mengkonfirmas apakah masuk dari perangkat matrial dari militer atau tidak. Apabila masuk, pihaknya akan membuatkan approvalnya.
Baca Juga: Kopda M Masih Diburu PM Kodam IV Diponegoro, Diduga Kabur Usai Peristiwa Penembakan Istrinya
"Itu yang kita klarifikasi. Karena memang tugas dari perwakilan negara asing militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approvalnya," ujarnya.
Andika menyebut, pemberian security clearence selalu dilakukan. Bahkan, mekanisme untuk kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga dilakukan.
"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme. Nggak ada jadwal, nggak rencana tetap, bisa asal kita juga verify atau kita konfirmasi," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Garut Menyiapkan Tanah untuk Menjadi Relokasi Korban Banjir
Andika mengatakan, peristiwa di Lampung sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia. Temuan senjata di Lampung merupakan kesalahpahaman saja.
"Jadi proses kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, yang sebetulnya tidak ada masalah. Karena segera kita konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika," katanya.***
