Network
Penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Kemudian pada tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan para tokoh untuk pembentukan gerakan Pramuka.
Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh dan Achmadi adalah tokoh yang dipanggil untuk membenahi gerakan kepramukaan.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Pada 20 Mei 1961, dikeluarkanlah lampiran keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 tentang gerakan Pramuka, atas hasil kinerja panitia tersebut, maka peristiwa ini disebut sebagai Hari permulaan Tahun kerja.
Baca Juga: Wali Kota Surakarta, Gibran dan Masyarakat Sambut Tradisi 1 Suro
Seluruh tokoh–tokoh kepanduan indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan orgnaisasi gerakan Pramuka, pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, serta pada peristiwa ini diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Preiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.
Pada hari 14 Agustus sampai saat ini diperingati sebagai hari Pramuka di Indonesia.
