Awan UFO yang Dikaitkan Gempa Dahsyat Muncul di Jayapura, Simak Paparan BMKG!

- 11 Februari 2023, 15:26 WIB
foto penampakan fenomena awan UFO atau awan Lenticularis di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua yang selalu dikaitkan dengan peristiwa gempa dahsyat, namun dibantah oleh BMKG.
foto penampakan fenomena awan UFO atau awan Lenticularis di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua yang selalu dikaitkan dengan peristiwa gempa dahsyat, namun dibantah oleh BMKG. /

PRIANGANTIMURNEWS- Awan UFO yang dikaitkan dengan gempa dahsyat muncul di langit Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua.

Tentu ini mengundang tanda tanya publik, dan kekhawatirannya tersendiri ketika disangkut pautkan dengan bencana gempa dahsyat.

Pasalnya awan serupa juga pernah terjadi pada bulan Januari, dan ternyata gempa dahsyat benar-benar terjadi di bulan berikutnya pada.

Baca Juga: Hendak Maling Motor di Masjid Saat Waktu Sholat, Pelaku Ini Gagal Beraksi karena Hal yang Tak Diduga

Tentu isu tersebut merupakan perbincangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Yustus Rumakiek Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi respon publik dan netizen terkait awan Lenticularis atau disebut awan UFO.

Dalam pemaparannya pada Sabtu, 11 Februari 2023 di Jayapura dirinya menyampaikan bahwa itu hanyalah sebuah fenomena meteorologis dan tak ada kaitannya dengan gempa.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Drama Korea Cocok Ditonton Menemanimu di Hari Valentine

Awan yang membentuk piringan tersebut sejatinya terjadi karena angin berhembus satu jajar dengan permukaan bumi.

Namun bedanya, terjadi hambatan dari objek tertentu, seperti misalkan pegunungan. Pada akhirnya membuat arus udara menjadi bergerak naik ke atas (vertikal)

Ketika udara naik serta mengandung banyak uap air didalamnya dan bersifat stabil. Saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung, uap air akan mulai melakukan kondensasi.

Baca Juga: Persib VS PSM Makassar, Luis Milla: Ini Laga Final!

Berubah menjadi sebuah awan yang mengikuti konstruksi puncak gunung tersebut.
 
Awan tersebut menunjukkan indikasi adanya sebuah aliran udara yang tak beraturan (turbulensi) cukup kuat di lapisan atmosfer.

Artinya, dikawasan adanya awan Lenticularis atau awan UFO tersebut sangat berbahaya untuk penerbangan saat itu.  
 
"Awan UFO terbentuk murni fenomena meteorologis (cuaca) dan tidak ada kaitannya dengan gempa bumi," ungkap Yustus.

Baca Juga: Liga BRI Persija Jakarta vs Arema FC: Jadwal, H2H, Preview dan Misi Khusus Macan Kemayoran dalam Laga Nanti

"Tak seperti yang beredar di masyarakat saat ini, fenomena baru muncul sekali ini saja di wilayah Jayapura," lanjutnya

Terlepas dari suatu pertanda atau tidak, fenomena gempa Jayapura akhir-akhir ini memang menjadi perhatian publik lantaran intensitasnya yang padat.

BMKG pusat mencatat rekor kejadian gempa sejak tanggal 2 Januari hingga 11 Februari 2023 pukul 09:15 WIT, setidaknya telah terjadi 1,174 kali gempa di Jayapura.

DIantaranya, 1172 kejadian tercatat sebagai guncangan gempa Jayapura yang terasa oleh masyarakat dan cukup besar.

Baca Juga: Kenapa Gempa Turki Menelan Puluhan Ribu Korban Meninggal Dunia? Ini Penyebabnya!
 
BMKG terus menghimbau agar masyarakat tidak panik dan tenang. Tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggung jawabkan seperti awan UFO tersebut.

Lebih lanjut, pihaknya menghimbau agar menghindari bangunan yang retak.

Pastikan bangunan tahan gempa, apabila ada keretakan segera perbaiki atau menghindari tempat itu sementara waktu.

Diprediksi gempa susulan di Jayapura masih akan berlanjut, dan notifikasi pemberitahuan masih akan penuh oleh laporan gempa Jayapura.***

sumber: antaranews.com

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah