Network
PRIANGANTIMURNEWS- Akhir tahun 2023 ini secara resmi Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh outletnya.
Perusahaan yang menaungi Toko Buku Gunung Agung tidak dapat memenuhi kebutuhan operasional yang terus membengkak sehingga memutuskan menutup semua outlet toko buku tersebut.
Toko Buku Gunung Agung, bagi Anda kelahiran tahun 70 sampai 90-an sudah pasti mengetahui toko buku fenomenal ini.
Baca Juga: Butuh Referensi Buat Beresin Skripsi, Ini Lima Rekomendasi Toko Buku di Kota Tasikmalaya
Untuk kembali mengenang keberadaan Toko Buku Gunung Agung yang akan resmi tutup ini, pada artikel ini priangantimurnews.pikiran-rakyat.com akan mengulas sejarah singkat toko buku yang menjadi pesaing utama Toko Buku Gramedia ini.
Dilansir dari halaman ukmnusantara.com, Toko Buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay atau Haji Masagung di Kwitang Jakarta Pusat pada tahun 1953.
Awalnya Haji Masagung jualan buku dan majalah di kios kecil. Lama-lama bisnisnya terus berkembang. Saat itulah didirikannya Firma Agung dan menjadi cikal bakal bisnis Group Gunung Agung.
Baca Juga: 17 Mei Diperingati Sebagai Hari Buku Nasional! Inilah Sejarah dan Sosok Penentunya
Bisnis Haji Masagung terus berkembang dan melebarkan sayap ke bidang ritel, keuangan, pariwisata dan perhotelan.
Tahun 1992 toko ini memutuskan go public di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan kode emiten TKGA. Toko Buku Gunung Agung hampir dipastikan memiliki outlet di kota-kota ibu kota Provinsi.
Seiring minat baca masyarakat yang terus menurun dan biaya operasional yang tinggi, bisnis yang dirintis dengan susah payah ini akhir goyah dan Toko Buku Gunung Agung nanti hanya tinggal nama.
Baca Juga: Kios Buku Hilman Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Internet dan Dunia Digital
Di Toko Buku Gunung Agung mungkin dulu Anda punya kenangan. Dan kenangan itu semoga tidak ikut hilang seiring dengan ditutup tokonya. ***
