Network
PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia diperkirakan akan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan era bonus demografi pada tahun 2024.
Itu artinya menjelang tahun tersebut, populasi anak dengan usia produktif akan terus tumbuh dan bertambah.
Membuat Indonesia kaya akan Sumber Daya Manusia (SDM). Apabila kesempatan era bonus demografi tersebut dimanfaatkan dengan baik.
Maka bukan hanya pertumbuhan ekonomi Indonesia saja yang akan tumbuh, melainkan negara ini dapat bangkit menjadi salah satu negara adidaya.
Dengan catatan, usia produktif tersebut terkelola dengan baik dan bukan hanya sebagai sumber pekerja dan pendapatan saja.
Melainkan menjadi sumber pemikir, sumber pengelola utama, sumber perubahan dan simbol kebangkitan Indonesia dari keterpurukan.
Baca Juga: Mawar Diduga Dianiaya Anak Dari Seorang Pejabat Inspektorat
UNICEF (United Nations Children's Fund) telah mempublikasi data populasi anak terbanyak di Dunia. Dengan kategori umur dibawah 18 tahun.
Secara umum di Dunia populasi anak di bawah umur 18 tahun telah mencapai angka 2,4 miliar pada awal tahun 2023.
Dimana anak laki-laki mencapai angka 1,24 miliar jiwa, sementara anak perempuan mencapai 1,16 miliar jiwa. Kondisi tersebut meningkat sebanyak 0,9 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2023.
Baca Juga: Ungkap Pembunuhan ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Buka Hotline
Indonesia memasuki urutan kelima negara dengan tingkat populasi anak terbesar di Dunia menurut UNICEF dengan populasi mencapai 82,96 juta jiwa.
Posisi Indonesia berada satu tingkat diatas Amerika Serikat (AS), dimana angka populasi anak mencapai 73,6 juta jiwa.
Serta berada satu tingkat dibawah Pakistan, dengan angka populasi anak mencapai 102,25 persen. Untuk populasi anak terbanyak di Dunia dipimpin oleh India, diikuti oleh China dan Nigeria.
Baca Juga: Kisah Anak Petani Khaidar Khamzah Ditolak Kampus Indonesia, tapi Diterima 13 Universitas Top Dunia
Dengan angka populasi anak masing-masing sebanyak 431,05 juta jiwa , 289,42 juta jiwa dan 110,8 juta jiwa.
Dengan demikian, Indonesia dimasa depan masih dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Apabila Indonesia benar-benar dapat memanfaatkan era bonus demografi dengan baik, dan mayoritas berhasil memanfaatkan usia produktifnya menuju tahun 2045.***
