"Layanan katering jemaah haji dari pihak pemerintah setempat dihentikan pada H-1 wukuf plus dua hari setelah wukuf," ujar Tatang.
Hal itu karena seluruh jalur transportasi khususnya ke pemondokan jemaah haji di Mahbas di ditutup.
Pada situasi seperti itu lanjut TFH, Bupati Ade Sugianto melakukan kebijakan strategis dengan memutuskan untuk menyediakan makanan bagi para jemaah haji.
Sehingga, jemaah haji tidak perlu mencari restoran/warung makan dan mengantre. Atau bahkan mengalami situasi tersulit seperti kelaparan yang dialami jemaah haji asal Solo.
"Saat itu saya bertiga dengan Bupati dan Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya dan membahas soal kondisi yang terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Haji Indonesia, PPIH Dampingi Para Jamaah Haji Lansia untuk Masuk Raudhah
"Akhirnya Bupati Ade Sugianto mengambil inisiatif untuk menyediakan makanan bagi para jemaah haji yang di dalamnya tidak sedikit dari kalangan lansia," kata Tatang.
Tatang menambahkan, dalam situasi seperti itu, jemaah haji tidak bisa dipaksakan untuk memasak makanan sendiri.
Sebab, alat-alat memasak yang dibekal jemaah haji dari kampungnya masing-masing, sudah diamankan saat jemaah di embarkasi.