PRIANGANTIMURNEWS - Sungguh tragis musibah yang dialami seorang Ibu di Kota Kendari, dia harus rela kehilangan putri kesayangannya yang masih balita terbawa arus banjir terlepas dari dekapannya, sehingga menyebabkan anak balita-nya meninggal dunia.
Dalam peristiwa yang terjadi di Kota Kendari, tim penyelamat dari Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil temukan bocah balita bernama Fani yang berusia 2 tahun setelah terseret arus banjir. Namun sayangnya, Fani ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa
Muhammad Arafah, Kepala Basarnas Kendari, pada Senin 4 Maret 2024 menjelaskan bahwa Fani ditemukan 50 meter dari arah tenggara tempat jatuhnya korban yakni di selokan Lorong Puao, wilayah Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Pangdam IV Diponegoro: Siapkan Lokasi Pengungsian Yang Layak Untuk Korban Banjir Demak
Setelah ditemukan, bocah perempuan 2 tahun yang menjadi korban banjir itu langsung dievakuasi kemudian diserahterimakan pada keluarganya.
Muhammad Arafah menuturkan bahwa dengan ditemukannya mayat Fani, operasi pencarian dan penyelamatan untuk seorang anak yang jatuh di selokan akibat banjir dinyatakan selesai dan ditutup.
Semua tim penyelamat dan pihak terkait kemudian kembali ke tugas masing-masing.
Pada awalnya, tim penyelamat dari Basarnas Kota Kendari melakukan pencarian terhadap balita berusia 2 tahun bernama, Fani, yang dilaporkan hilang oleh salah seorang personel Brimob Polda Sultra pukul 03:45 WITA di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.