PRIANGANTIMURNEWS - Penjualan minuman keras (miras) saat Lebaran bisa jadi bikin heboh dan masalah. Di beberapa negara, seperti di Indonesia, banyak yang beli miras saat liburan atau perayaan Hari Lebaran.
Waktu Lebaran itu istimewa, karena kita bisa berkumpul sama keluarga dan teman-teman. Tapi, ada yang minum miras sebagai bagian dari tradisi perayaan. Ini penting, tapi juga harus diingat bahwa Lebaran itu momen yang sakral bagi banyak orang.
Minum terlalu banyak miras bisa bikin masalah kesehatan. Alkohol bisa merusak tubuh dan pikiran kita. Apalagi, saat Lebaran banyak yang jalan-jalan jauh, minum miras bisa bikin risiko kecelakaan naik.
Baca Juga: Miris, Ratusan Botol Miras Ditemukan di Rumah di Kota Santri Tasikmalaya
Tapi, tidak cuma soal kesehatan, ada juga dampak sosialnya. Misalnya, bisa ada pertengkaran di rumah atau kekerasan karena orang minum terlalu banyak miras. Jadi, sangat penting untuk dipertimbangkan baik-baik soal jual-beli miras, karena dampaknya bisa begitu luas buat masyarakat.
Biasanya, pemerintah mengatur jual-beli miras saat Lebaran. Mereka memberikan batasan jam buka toko atau tempat jual miras, agar konsumsi minuman itu tidak berlebihan dan tidak akan berdampak negatif.
Intinya, penjualan miras saat Lebaran itu menyentuh banyak hal. Meskipun miras bisa jadi bagian dari tradisi, tapi kita harus minum dengan bijak dan bertanggung jawab, serta dampaknya buat masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Simpan Ribuan Botol Miras, Rumah Mewah Digerebek Polres Tasikmalaya Kota
Kepolisian di Kota Tasikmalaya menemukan tempat rahasia di rumah besar di daerah Bungursari. Mereka menemukan banyak minuman keras yang disembunyikan di sana. Ini terjadi pada tanggal 23 Maret 2024. Rumah itu dicurigai sebagai tempat untuk menyimpan minuman keras yang akan dijual saat Lebaran.