Kapolres Tasikmalaya Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Singaparna

31 Desember 2022, 10:35 WIB
Kapolres Tasikmalaya saat meninjau harga bahan pokok di pasar Singaparna. /PRMN/PRITIMNEWS/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Menjelang tahun baru 2023 yang tinggal satu hari lagi harga sebagian pangan dan bahan pokok di Pasar tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat mengalami kenaikan.

Namun secara menyeluruh harga kebutuhan dan bahan pokok lainnya terpantau relatif stabil. Sementara yang mengalami kenaikan adalah seperti cabai rawit dan cabai hijau.

Cabai rawit hijau naik 100 persen dari Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu rupiah perkilogram. Sementara Cabai hijau naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu rupiah.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Daftar Nama Pemain Sinetron Melukis Senja, Terbaru di SCTV

Sementara harga Bawang merah naik dari Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu rupiah perkilogram. Dan harga bawang putih naik dari Rp 20 ribu rupiah menjadi Rp 23 ribu rupiah perkiligram. 

Harga koll juga naik 100 persen dari asalnya Rp 4 ribu menjadi Rp 8 ribu rupiah per kilogram.

"Mulai naik pak sudah sebelum natal naik," kata salah satu pedagang di Pasar Singaparna, Sodikin Jumat 30 Desember 2022.

Baca Juga: Kesal, Seorang Laki-Laki Cakar Wajah Pacar Karena Ditagih Menikah di Surabaya

Sekarang naik lagi mau tahun baru kata, Sodikin. Cabai rawit naiknya tinggi termasuk harga bawang juga,

Kata Sodikin, Pedagang Sayuran di Pasar Tradisional Singaparna jum'at (30/12/22).

Menyiasati agar dagangan lebih laku, pedagang putar otak. Mereka menjual kebutuhan seperti bawang merah, bawang putih, kemiri dan kacang dalam bentuk kemasan plastik kecil.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun, Dibaca Pada Pergantian Tahun Baru 2023, Lengkap Tulisan Arab, Latin

Satu plastik itu hanya berisi dua butir bawang merah dan putih. Harganya Rp 400 rupiah saja.

"Dijual rentengan lebih laku pak. Utamanya untuk pembeli warungan. Banyak juga masyarakat yang gak bawa duit banyak belinya rentengan," kata Ikah, salah satu pedagang warung sebagai konsumen pasar tradisional.

Kenaikan harga sayuran ini dipengaruhi faktor cuaca yang tidak menentu sehingga hasil panen petani terkendala.

Baca Juga: 25 Link Download Twibbon Tahun Baru 2023, Bisa Dipasang di WhatsApp, Instagram, Facebook dan Lainnya

"Mungkin karena cuaca pak, jadi harga naik. Tambah lagi kebiasaan moment hari besar suka naik," ujar Ikah.

Selain harga sayuran, harga daging sapi di Pasar Tradisional Singaparna juga alami kenaikan. Normalnya daging sapi dijual Rp 120 ribu kini dijual Rp 140 ribu rupiah perkilogram.

"Naik dari sananya saya jual 130 sampai 140 ribu rupiah perkilogramnya. Tapi alhamdulillah yang beli ada aja. Mereka persiapan bakar bakaran untuk tahun baru," kata Atep pedagang daging sapi.

Baca Juga: Verrel Bramasta Kecopetan di Jepang, Syahrini Sigap Membantu untuk Menghubungi Dubes RI

Sementara itu, dalam insfeksi mendadak yang digelar petugas gabungan, Polisi, TNI dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan pasokan kebutuhan pokok terjamin. 

Kenaikan harga sejumlah komoditas masih dianggap wajar. 

"Hari ini kami datangi Pasar Singaparna, kami dengan pemda dan TNI pantau pasokan bahan kebutuhan," kata AKBP Suhardi Hery Haryanto, Kapores Tasikmalaya di Pasar Tradisional Singaparna.

Baca Juga: Simak! 7 Himbauan BMKG, Agar Warga Bersiap Menghadapi Cuaca Ekstrem

"Hasilnya dipastikan aman kebutuhan memasuki pergantian tahun. Adapun yang naik itu masih dalam batas kewajaran," kata AKBP Suhardi Hery.

Pihaknya juga menampung aspirasi masyarakat pasar. Mereka mengeluhkan jalur distribusi kebutuhan yang terkendala jalan hingga pedagang apresiasi ketertiban di Pasar yang terjaga.

"Tadi juga kita nerima masukan dan curhatan pedagang dan pembeli di pasar," ujarnya.

Baca Juga: Segera Pasang Twibbon Tahun Baru 2023, Bingkai Foto Menarik Tersedia Melalui Link Download di Sini

Macam-macam curhat kita tampung mulai mengeluh ada yang masih gak pakai helem di jalanan, nanya pajak kendaraan dimana bayarnya sampai keluhkan jalur distribusi yang terkendala. 

"Semuanya kami tampung keluhan masyarakat untuk kita pikirkan solusinya dengan Pemda," kata Suhardi.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan pemantauan terus dilakukan untuk mengendalikan harga. 

"Kita dari pemerintah awasi terus soal pengendalian harga ini. Jadi yah tidak berhenti secara terus menerus," kata Iwan Ridwan, Kadis Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler