PRIANGANTIMURNEWS - Kecelakaan maut terjadi di pintu lintasan kereta api tanpa palang di Parakannyasa Indihiang Tasikmalaya Minggu 13 November 2022 .
Mobil suzuki swiff berpenumpang empat orang tertabrak kereta api serayu dari arah Yogyakarta.
Akibat dari kecelakaan itu, dua orang tewas, dua orang lagi kritis dan harus dirawat di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Inilah Para Peserta Terbaik STQH Ke-VII 2022 Tingkat Kota Tasikmalaya
Kecelakaan maut ini cukup mengejutkan warga sekitar TKP.
Mobil yang tetabrak kereta api Serayu jurusan Pasar Senen-Purwokerto itu jenis Suzuki Swift Nopol Z 1315 HF hancur.
Kecelakaan terjadi diduga sopir Swift tak menyadari saat itu ada kereta akan lewat.
Seorang saksi mata menyebutkan, saat badan mobil berada di tengah lintasan, kereta api Serayu yang datang dari arah Bandung menuju Tasik langsung menabrak mobil itu.
Dikutip priangantimurnews.com dari deskjabar artikel berjudul, Kereta Api Serayu Tabrak Mobil di Tasikmalaya: Dua Meninggal Dunia, Dua Kritis petugas
Polsek Indihiang mengatakan, korban yang meninggal akibat peristiwa itu bernama Mulaaqi Robbi Muflihin (19) warga Cimuncang RT 001 RW 004 Kel. Sukamulya Kec Bungursari Kota Tasikmalaya.
Kemudian Rizky Rahmatulloh (19) warga Sambong Jaya RT 04 RW 11, Kel. Sambongjaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya
Sedangkan korban yang kritis dan harus dirawat di RSUD Soekardjo adalah Aslan Hidayatullah (19) warga Bumi Teluk Jambe, RT 001 RW 010 Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kab. Karawang.
Baca Juga: PSG vs Auxerre, Link Siaran Langsung, Head to Head, Prediksi, Liga Prancis, 13 November 2022
Kemudian Alif (19) warga Cigeureung Kel. Nagarasari Kec. Cipedes Kota Tasikmalaya.
Lintasan kereta itu memang tidak berpintu. Sehari-harinya dijaga oleh relawan para pemuda setempat secara bergiliran. Itu pun baru dimulai pukul 05.00 atau 06.00 WIB pagi.
Selama ini, di lintasan kereta api tanpa pintu tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan yang juga merenggut korban jiwa.
Sebab itu, para pengendara yang akan melewati lintasan kereta tanpa pintu itu dihimbau untuk hati-hati. Terutama malam hari saat relawan sedang tidak jaga.***