Kebanyakan konsumen Warung Nasi Gegey membeli untuk dibawa pulang ke rumah tapi ada juga yang makan di tempat.
"Kami buka dari pukul 6:00 sampai 16:00WIB. Pengunjung kebanyakan datang pagi hari, mungkin untuk persiapan sarapan pagi, Pak," ujar Ibu kelahiran 1972 ini.
Dalam proses penyediaan masakannya, Yuli dibantu oleh dua orang yang masih kerabatnya.
Baca Juga: Mengaku Wartawan Marah-marah di SDN Gunungtanjung
Untuk modal, Yuli mengaku usaha Warung Nasinya sepenuhnya modal pribadi. Tidak disangka, Warung Nasi Gegey ini ternyata beromzet jutaan rupiah dalam sehari.
"Kalau lagi rame Alhamdulillah bisa sampai empat juta. Tapi rata-rata sehari diatas tiga juta," ujar ibu dengan empat orang anak ini.
Kiat usaha yang dipegang Yuli adalah mempertahankan kualitas dan kesegaran masakannya.
Baca Juga: Turki, Negara Asal Harun Yahya dengan Beragam Keunikannya
Suami Ibu Yuli yakni Beni yang bekerja di tempat penggergajian kayu ini punya harapan positif.