Atlet Indonesia di Ajang Paralimpiade Tokyo 2020 Bawa 9 Medali, 2 di Antaranya Medali Emas

7 September 2021, 09:05 WIB
Atlet Paralimpiade Tokyo 2020 berhasil mempersembahkan 9 Medali untuk Indonesia / Instagram @viceind /

PRIANGANTIMURNEWS - Setelah berjuang keras mengukir sejarah pada perhelatan kejuaraan dunia Paralimpiade Tokyo 2020 yang resmi berakhir pada Minggu 5 September 2021 lalu.

Paralimpiade Tokyo 2020 tahun ini memberikan kebahagiaan pasalnya para atlet membawa pulang medali Paralimpiade terbanyak dalam sejarah Indonesia.

"Dengan total sembilan medali, Indonesia telah menunjukkan prestasi dalam cabang olahraga bulu tangkis, angkat besi, tenis meja dan atletik," dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @viceind Selasa 7 September 2021.

Baca Juga: Sekjen DPR RI, Indra Iskandar Jelaskan Kegiatan Fifth World Conference of Speakers of Parliament (WCSP)

Untuk pertama kalinya, Indonesia membawa pulang dua medali emas dalam cabor bulu tangkis di pertandingan Paralimpiade, yang diraih oleh ganda putri Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto.

Bulu tangkis menjadi cabor paling berprestasi di pertandingan tahun ini.

Selain dua medali emas tersebut, Indonesia memperoleh dua medali perak dan dua medali perunggu dalam pertandingan bulu tangkis tunggal putra dan putri.

Prestasi ini menempatkan Indonesia di peringkat ketiga cabor para-badminton.

Baca Juga: Airlangga Bangga, Warga Papua Alumni Program Kartu Prakerja Jadi Pelaku Usaha

Ni Nengah Widiasih kembali menang dalam angkat besi putri 41 kg. Kali ini ia meraih medali perak setelah berhasil mengangkat beban 98 kg. Sebelumnya Widi mendapatkan medali perunggu di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016.

David Jacobs bertanding dalam tenis meja tunggal putra kelas 10. Ia berhasil masuk babak semifinal, tapi kalah melawan wakil Prancis, Mateo Boheas. Dengan itu, David memperoleh medali perunggu.

Dalam cabor atletik lari 100 meter T37, atlet Saptoyoga Purnomo meraih medali perunggu setelah mencatat waktu 11,31 detik, yang menempatkannya di urutan ketiga dalam babak final.

Baca Juga: Pemda Evaluasi Pembukaan Objek Wisata Pangandaran Dalam Sepekan, Berikut Jumlah Wisatawan 3-5 September 2021

Ini adalah medali pertama untuk cabor atletik sejak pertandingan Paralimpiade Seoul 1988. Berikut klasifikasi yang disebut di atas:

Bulu tangkis menjadi cabor paling berprestasi di pertandingan tahun ini diraih Hery Susanto, tentu sangat dibanggakan oleh Nastional Paralympic Committee Indonesia (NPCI) dan Jawa Barat.

Selain Hery Susanto juga Dheva Anrimushti asal Jawa Barat ini selain telah harum di kancah dunia juga mengharumkan nama baik Indonesia termasuk Jawa Barat pada kejuaraan Paralimpiade mempersembahkan medali emas pada kelas SL3 dan SU5.

Keberhasilan kedua atlit asal kelahiran Jawa Barat ini tentu sangat di banggakan oleh Organisasi Nastional Paralympic Committee Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Kapan Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Catat Waktunya!

Hal tersebutpun diungkapkan Wakil Ketua NPCI Kabupaten Tasikmalaya priode 2016-2021 Dudus Dustiana (57) di dampingi Bendahara, Rudiawan (58) mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh kedua atlit NPCI Hary Susanto dan Dheva Anrimushti pada Paralimpiade di Tokyo 2020.

"Hary Susanto ini selain atlit peraih juara dunia yang telah persembahkan medali emas SL3 ia juga menjabat sebagai Ketua NPCI Kabupaten Tasikmalaya priode 2016 - 2021," ujar, Dudus.

Dudus juga menyebutkan, raihan medali emas yang ditorehkan oleh Hary Susanto dan perunggu di raih oleh Dheva Anrimushti menjadi kebahagiaan kita dan pemkab Tasikmalaya termasuk Indonesia. Jelas ini sebagai bukti kesungguhan, disiplin pak Hary dalam berlatih.

Baca Juga: Kapan Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Catat Waktunya!

"Hary Susanto, hasil jerih payahnya itu telah banyak menorehkan prestasi karena memang menjadi syarat untuk mengikuti Paralimpiade dan alhamdulilah Hary sudah masuk 10 besar makanya bisa mengikuti di kejuaraan di level Internasional salah satunya. Salah satunya pada ajang dunia Paralimpiade Tokyo 2020," ujar Dudus.

Dudus juga menyebutkan selama ini dukungan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kepada para atliet NPCI sangat dirasakan.

"Makanya sekarang ini bukti keberhasilannya sudah dirasakan. Jelas dengan adanya torehan juara duni ini kesinambungan untuk berlatih berlanjut lebih semangat, ditambah di NPCI memiliki banyak atlit potensial yang usianya masih muda termasuk Dheva, Havid, Hikmat dan lainnya," kata, Dudus.

Baca Juga: Sinopsis K-Drama Mad for Each Other, Tayang Malam Ini Selasa 7 September 2021

Artinya ketika nanti Hery Susanto usianya sudah senja, NPCI tidak akan kehabisan generasi penerus.

Makanya jangan kuwatir kita sekarang sudah banyak mempersiapkan atlit menyerupai pak Hary berikutnya.

Keberhasilan Ketua NPCI hadir menyamai rekor Susi Susanti dan Alan Budi Kusumah yang dulu telah berhasil meraih medali Emas pada kejuaraan dunia.

Dudud dan Rudiawan menambahkan, sebelumnya Hery Susanto telah banyak meraih juara baik di tingkat, daerah, Jabar, Nasional dan internasional.

Baca Juga: Ngakak, Kelakuan Asisten Denny Cagur Bikin Warganet Naik Imun

Keberhasilan Hary Susanto dan Dheva Anrimushti juga mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Rencananya, saat kepulangan nya nanti ke Indonesia. Atlit Indonesia yang berhasil membawa 9 medali akan di undang dulu ke istana Presiden. Jadi Hery Susanto dan
Dheva Anrimushti sebelum sampai ke sekertariat NPCI Kabupaten Tasikmalaya ke Istana dulu," ujar, Dudus dan Rudiawan.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @viceind

Tags

Terkini

Terpopuler