Kiprah Pawang Hujan Dalam Dunia Sepakbola Indonesia, Simak Selengkapnya

29 Maret 2022, 18:10 WIB
Ilustrasi Pawang Hujan/Screenshoot/Youtube Cerita Bola /

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia untuk pertama kalinya setelah 25 tahun Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk menggelar kejuaraan balap motor kelas dunia yaitu MotoGP.

digelar pada seri kedua yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat, ajang balap motor paling bergengsi itu sempat ditunda lantaran hujan yang turun lebat di sekitar sirkuit.

Dengan keadaan trek basah pembalap asal Portugal Miguel oliviera berhasil mencatatkan sejarah sebagai pembalap pertama yang meraih podium teratas di MotoGP Mandalika.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Dari Bukti Sudah Jelas Merekalah Nama yang akan Ditetapkan!

Namun selain disuguhi aksi-aksi para pembalap yang saling beradu kecepatan di atas lintasan ada momen unik yang tak kalah menarik untuk mencuri perhatian masyarakat dan dunia.

Ketika hujan lebat mengguyur sirkuit Mandalika jelang bergulirnya kelas MotoGP ada seorang wanita yang melakukan ritual untuk mengusir hujan.

Wanita bernama Rara Isti Wulandari atau yang akrab disapa Mbak Rara itu merupakan seorang pawang hujan asal Bali yang diberi kepercayaan untuk mengalihkan hujan dari Sirkuit Mandalika.

Dikabarkan sebelumnya Ia juga pernah dipercaya menjadi pawang hujan di acara pembukaan Asian Games Jakarta pada tahun 2018 lalu dalam rekaman video yang viral,

Mbak Rara melakukan aksi ritualnya dengan berjalan ditengah guyuran hujan dengan membawa sesajen untuk ritual mengusir hujan hal unik yang terjadi di ajang internasional itu sontak menjadi bahan perbincangan hingga ke mancanegara.

Khususnya di Indonesia banyak masyarakat yang pro dan menganggap sebagai hiburan dari kearifan lokal,

Namun disisi lain tak sedikit pula yang menganggap kehadiran pawang di ajang sekelas MotoGP telah mempermalukan nama Indonesia di mata dunia.

Namun mau percaya ataupun tidak hujan di Sirkuit Mandalika itu mulai mereda setelah aksi Mbak Rara dan balapan bisa kembali dilanjutkan.

Sebelum aksi viral yang dilakukan Mbak Rara di Sirkuit Mandalika pada hari Minggu kemarin untuk beberapa masyarakat di daerah di Indonesia keberadaan pawang hujan di sebuah acara besar bukanlah suatu hal yang aneh,

Mereka menganggap bahwa keberadaan Pawang Hujan merupakan budaya kearifan lokal yang telah ada sejak dulu tak hanya di MotoGP dalam olahraga sepakbola,

Khususnya di Liga Indonesia keberadaan pawang hujan ternyata telah dipakai oleh beberapa klub di Liga Indonesia salah satu klub yang pernah menggunakan jasa pawang hujan adalah tim Persib Bandung.

Saat Persib akan menjalani laga uji coba melawan Bali United di Stadion Siliwangi Hujan mengguyur kota Bandung tanpa henti selama satu hari sebelum pertandingan.

Namun saat Persib akan bermain pada jadwal yang telah ditentukan hujan sama sekali tidak ada di area Stadion Siliwangi dan sekitarnya.

Abah cahaya yang menjadi pawang hujan di laga Persib melawan Bali mengungkapkan bahwa ia dan rekannya telah melakukan beberapa ritual khusus sebelum memindahkan hujan ke tempat lain.

Kami bertiga akan berusaha agar hujan tidak turun saya sudah semedi selama tiga hari tidak makan tidak minum dan tidak mandi untuk memindahkan hujan.

Selain Persib jasa pawang hujan juga pernah digunakan oleh klub asal ibukota Persija Jakarta tima macan Kemayoran yang saat itu akan berlaga di babak penyisihan grup AFC Cup 2018.

Memakai jasa pawang hujan untuk mencegah turunnya hujan di area Stadion Gelora Bung Karno hasilnya hujan sama sekali tidak turun di area Stadion Gelora Bung Karno Senayan.

Dan Persija pun akhirnya berhasil mengalahkan lawannya dengan skor tipis 1-0 jadi hujannya tidak dibuang sembarangan saya mengalihkan ke daerah pertanian atau kepada para petani.

Tak hanya dikalangan klub sepakbola Indonesia aktor sekelas Iko juga pernah menyaksikan sendiri efek ritual dari pawang hujan.

Saat bermain sepak bola Iko yang sedang bertanding sepakbola di kawasan Senayan Jakarta harus ditunda karena diguyur hujan deras.

Namun kemudian jasa pawang hujan digunakan agar pertandingan bisa kembali dilanjutkan mengejutkan hujan di kawasan Senayan seketika berhenti sementara.

Di daerah sekitar masih diguyur hujan kalau menggunakan pawang hujan pribadi saya belum pernah, namun saya pernah mengalami saat bertanding sepakbola di Senayan.

"jadi lingkungan Senayan ini yang pakai payung yang lainnya di luar JCC pun masih kena hujan waktu itu masih PSSI tempat latihannya anak PSSI disitu saja yang tidak hujan selebihnya hujan" ujar Iko Uwais.


melihat hal itu Iko Uwais mengaku terkejut sekaligus kagum melihat aksi pawang hujan, Iko Uwais juga enggan memaknai pawang hujan sebagai hal yang mistis dan lebih memilih untuk menghargai budaya di Indonesia.

"jangankan di Indonesia negara lain pun juga memiliki budayanya sendiri masing-masing budaya punya kelebihan dan punya ritual masing-masing dan Ibu yang viral di medsos dia juga mempunyai ritual sendiri yang tidak pernah kita jalani dan lumayan awam dimata saya pribadi." Pungkas Iko Uwais.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: YouTube Cerita Bola

Tags

Terkini

Terpopuler