Mengingat Kisah Piala Dunia 8 Juni 1990 Kejutan Kamerun

8 Juni 2022, 13:02 WIB
 Tim sepak bola kamerun./Instagram @italia_1990 /

PRIANGANTIMURNEWS - Piala Dunia 1990 tak berjalan mudah buat Argentina, terlepas dari status mereka sebagai juara bertahan.

Dari awal saja mereka udah menemui kesukaran. Kesukaran itu muncul dalam wujud Kamerun.

Pada 8 Juni 1990, Argentina sebagai juara bertahan tampil pada laga perdana turnamen yang berlangsung di Italia.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Akan Audit Semua Perusahaan Sawit, Untuk Perketat Tata Kelola Minyak Goreng

Mereka ngadepin Kamerun yang waktu itu baru ngejalanin keikutsertaan kedua mereka di Piala Dunia.

Sebelumnya, Kamerun lolos ke Piala Dunia 1982 dan cuma berakhir di fase grup. Di Piala Dunia 1990, mereka tampil mengejutkan dan lolos sampai perempat final.

Kamerun gak cuma lolos sampe perempat final-sebelum akhirnya dihentikan oleh Inggris, yang butuh babak tambahan buat ngalahin mereka 3-2-, tapi juga muncakin Grup B yang berisikan Argentina, Rumania, dan Uni Soviet.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Dirimu Satu' dari Rizky Febian, Soundtrack 'My Lecturer My Husband Season 2'

Buat Argentina sendiri, mereka cuma ngumpulin 3 poin di fase grup (waktu itu kemenangan baru dihargai 2 poin dan seri 1 poin).

Akhirnya, 'Tim Tango' mesti ngandelin salah satu jatah peringkat tiga terbaik (yang tersedia buat empat tim) buat lolos ke babak berikutnya.

Salah satu hal yang bikin Argentina tersendat, ya, kekalahan 0-1 dari Kamerun. The Guardian ngelabelin laga ini sebagai salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia. Salah satu alasannya karena status kedua tim yang timpang.

Baca Juga: Ini Alasannya Timnas Wales Sering Berpose Tak Beraturan Sebelum Pertandingan

Mereka juga nyebut bahwa kemenangan Kamerun itu bikin sepakbola Afrika jadi kredibel dan relevan hanya dalam waktu 90 menit. Meski gitu, gak sedikit yang ngalebelin Kamerun main kasar demi menghentikan Argentina.

Demi menghentikan Argentina yang waktu itu masih diperkuat Diego Maradona, Kamerun gak segan-segan nekel dan nerjang pemain-pemain 'Tim Tango' dengan keras.

Imbasnya, Kamerun dapet dua kartu merah, satu buat André Kana-Biyik (61') dan satu lainnya buat Benjamin Massing (88', lewat kartu kuning kedua).

Baca Juga: Harga Tomat Anjlok Parah, Mantan Bareskrim Polri Susno Duadji: Silahkan Ambil Gratis

The Guardian juga nyebut bahwa Maradona ngabisin banyak waktu di pertandingan itu dengan bergerak horizontal (dalam artian susah buat bikin progresi serangan ke depan) karena tekel-tekel pemain Kamerun. Teman-temannya juga gak bisa bantu karena kesulitan yang sama.

Satu-satunya gol Kamerun pada laga tersebut dicetak lewat sundulan François Omam-Biyik, yang ngelompat tinggi banget di kotak penalti Argentina.

Sundulan Omam-Biyik sebenernya sempat diblok oleh kiper Nery Pumpido, tapi bola kemudian bergulir masuk ke gawang.

Baca Juga: Diduga Baper Gegara Ucapan Putri Delina, Nathalie Holscher Curhat Lewat Unggahannya

"Gak ada yang ngira kami bisa berbuat banyak ngelawan Maradona. Tapi, kami tau bahwa kami bisa ngelakuin sesuatu," kata Omam-Biyik.***



Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @boxbox2bola

Tags

Terkini

Terpopuler