PRIANGANTIMUURNEWS - Musim 2021-2022 mereka tutup dengan tanpa gelar.
Kesempatan memenangkan 2 trofi pun harus kandas dari Inter setelah kalah di final Supercoppa dan Coppa Italia.
Selain itu, Juventus juga hampir sama saja gagal ke UCL.
Baca Juga: Karir Loris Karius Melorot, dari Kiper Potensial Langsung Melorot Jadi Kiper Kelima
Poin di Serie A pun hanya 70. Akhirnya, trofi pun gagal didapat setelah terakhir kali pada 2011.
Tentunya, prestasi bersama Pirlo musim lalu dianggap lebih baik daripada musim ini bersama Allegri.
Sejak awal musim, Juventus sudah memperlihatkan ketidakkonsistenannya. Mereka sudah dulu merasakan kalah dari Empoli.
Baca Juga: Hasil Laga Persib Vs Bayangkara FC Lengkap dengan Klasemen, Assist, dan Top Skor Terbaru
Seiring berjalannya musim, lawan-lawan kecil lainnya seperti Sassuolo, Verona, dan Genoa pun di luar dugaan mampu mencuri 3 poin dari mereka.
Alhasil, laga seperti itu pun yang membuat mereka binasa sehingga kehilangan banyak poin.
Di saat bersamaan, ketidakkonsistenan Juventus semakin terlihat ketika duo Milan secara bersamaan sedang bangkit lagi.
Banyak yang menyebut jika kehadiran Ronaldo mem buat tim tidak berkembang. Hal ini justru diungkapkan sebagian pemain Juve sendiri.
Baca Juga: Bagikan Kabar Bahagia, Denada Ungkap Reaksi Sang Anak Usai Sembuh Dari Leukemia
Pemain asal Portugal itu dinilai terlalu hebat sehingga menutup kesempatan pemain muda untuk bermain.
Apalagi egonya yang tinggi juga dinilai negatif. Namun, pada akhirnya Juve harus sadar bahwa keterpurukan mereka karena kepergian Ronaldo.
Musim ini, Juventus hanya sanggup mencetak 80 gol, sedangkan musim lalu ketika masih ada Ronaldo mampu mencetak 108 gol.***