PRIANGANTIMURNEWS- Sebanyak 24 atlet difabel asal Kabupaten Pangandaran akan mengikuti pesta Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Provinsi Jawa Barat.
Kini ke 24 atlet difabel yang tergabung dalam wadah National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Pangandaran itu tengah mempersiapkan diri dengan berlatih.
Ketua NPCI Kab Pangandaran Wahyu Hidayah mengatakan, ada 24 atlet difabel yang rencananya akan mengikuti Peparda yang akan diselenggarakan pada pertengahan November 2022 di Bekasi.
Baca Juga: Cara Daftar untuk Mendapatkan BLT BPUM Rp600 Ribu, Simak Begini Caranya
"Dari ke 24 atlet tersebut terdiri dari 6 cabang olahraga, seperti bulu tangkis, catur, renang, atletik, tenis meja dan angkat berat," kata wahyu, Jumat 28 Oktober 2022.
Khusus untuk cabang olahraga atletik menurut Wahyu, terbagi tiga kelas yaitu kelas lompat, lempar dan loncat jauh. NPCI Pangandaran menargetkan akan menggondol medali sejumlah medali dari ajang Perparda 2022 tersebut.
"Dari ke 6 cabor tadi, kami menargetkan untuk membawa pulang sebanyak 8 medali emas, 4 perak dan 4 perunggu," ujarnya.
Baca Juga: Enam Kriteria Orang yang Bisa Mendapatkan BPUM Rp600 Ribu, Kapan BLT Cair, Simak Penjelasannya
Seraya dirinya berharap doa dan restu dari masyarakat serta dorongan dari pemerintah daerah untuk pelaksaaan Peparda 2022 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi November 2022 besok.
"Rencananya kami akan berangkat pada tanggal 19 hingga 30 November 2022. Mudah-mudahan keuangannya memungkinkan untuk memberangkatkan ke 24 atlet difabel selama di Bekasi," harap Wahyu.
Seraya dirinya menambahkan, ke 24 atlet yang akan diberangkatkan ke Peparda Jabar 2022 sudah menjalani seleksi yang ketat
Sementara pelatih untuk cabor atletik Gungun Gunawan mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan dengan melaksanakan pelatihan secara rutin selama satu bulan ke belakang.
"Untuk persiapan menghadapi Peparda di Bekasi pada tanggal 22 November 2022 besok," kata Gungun.
Baca Juga: Enam Kriteria Orang yang Bisa Mendapatkan BPUM Rp600 Ribu, Kapan BLT Cair, Simak Penjelasannya
Dia menceritakankan pengalaman selama mneggembleng para atlet difabel (Tuna Rungu), memang pada awalnya komunikasi menjadi kendala, namun dengan bantuan handphone proses latihan bisa berjalan dengan lancar.
"Melihat dari kesiapan selama berlatih, kami optimis mereka akan membawa medali emas," kata Gungun.***