PRIANGANTIMURNEWS - Persib Bandung dikabarkan telah mengajukan permohonan banding ke Komite Banding PSSI dengan harapan dapat menggelar pertandingan melawan Persija Jakarta dengan kehadiran penonton.
Sekjen PSSI Yunus Nusi memberikan tanggapan terhadap kabar tersebut. Pada Senin 4 Maret 2024 Yunus Nusi menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima surat banding yang diajukan oleh Persib Bandung dan PSSI masih menunggu surat tersebut.
Sebelumnya Komite Disiplin (Komdis PSSI) memberlakukan hukuman pertandingan tanpa penonton untuk Persib Bandung sebanyak satu laga.
Baca Juga: Persib Bandung Akhirnya Ambil Sikap Atas Sanksi yang Dijatuhkan Komdis PSSI
Keputusan tersebut diambil sebagai konsekuensi dari kerusuhan antar suporter saat Persib Bandung menjamu PSIS Semarang pada pekan ke-26 Liga 1 2023-2024 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada 27 Februari 2024.
Pertandingan terdekat Persib Bandung akan melawan Persija Jakarta pada pekan ke-28 Liga 1 2023-2024 di Stadion Si jelak Harupat pada Sabtu 9 Maret 2024.
Selain larangan penonton, Persib Bandung juga mendapat hukuman denda sebesar Rp. 25 juta dari Komdis PSSI.
Manajemen Persib Bandung nampaknya merasa dirugikan apabila pertandingan melawan Persija Jakarta harus digelar tanpa penonton.
Oleh karena itu Persib Bandung kabarnya mengajukan banding agar larangan tersebut tidak berlaku pada pertandingan melawan Persija Jakarta.
"Belum, kami masih menunggu suratnya," ujar Yunus Nusi.
Terkait surat banding yang diajukan Persib Bandung, Yunus Nusi menambahkan bahwa pihaknya akan memeriksa secara persiapan untuk laga klasik Persib Bandung Vs Persija Jakarta akhir pekan ini.
Baca Juga: Kevin Ray Mendoza Berpotensi Tinggalkan Persib Bandung! Bojan Hodak Buka Suara
Yunus Nusi menekankan perlunya persiapan yang matang mengingat resiko yang sangat besar terkait pertandingan tersebut.
"Tentu saja kami akan mengakomodir saran dan pendapat dari berbagai elemen kami juga harus belajar dari beberapa kejadian," ungkap Yunus Nusi.
Yunus Nusi menegaskan bahwa pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta akan menciptakan antusiasme besar dan PSSI tidak ingin mengulangi kejadian seperti tragedi kanjuruhan.
"Tragedi Kanjuruhan sangat merugikan federasi, kami berharap ke depannya suporter bisa saling menahan diri dan memahami keputusan PSSI," ucap Yunus Nusi.
Yunus Nusi juga menyatakan kekecewaannya terhadap suporter tandang yang tetap datang ke kandang lawan meskipun secara regulasi PSSI telah melarang hal tersebut.
"Kekhawatiran kami terkait pemantauan FIFA dan transformasi sepak bola Indonesia, kami khawatir kejadian serupa dengan tragedi Kanjuruhan akan berdampak fatal bagi PSSI," tutup Yunus Nusi.***