Dua mendapat kartu kuning kedua, dan satu kartu merah langsung. Masing-masih diterima Irfan Fandi, Safuwan aharudin, dan kiper Hassan Sunny.
Sebetulnya, Singapura hampir mengakhiri pertandingan pada menit 90. Beruntung, bola sepakan penalti Faris Ramli ditepis Nadeo.
Penalti ini terjadi usai Pratama Arhan melanggar Ikhsan Fandi.
"Ya sebelumnya bersyukur juga buat hasil semalam, kita bisa lolos ke final AFF 2020 ini. Kita tahu pertandingan semalam Singapura bermain dengan 8 sampai 9 orang masih bisa menyerang timnas Indonesia. Tetapi kita mampu berjuang sampai akhir, meski ada drama di akhir babak kedua," kata Nadeo.
Nadeo juga bersyukur bisa mengamankan gawangnya dari kebobolan lebih banyak.
"Alhamdullilah saya bisa mengamankan tendangan penalti berkat temen-teman juga, saya bisa belajar penendang dari Singapura. Indonesia bisa masuk final juga kebanggaan buat saya dan teman teman. Saya meminta suporter mendukung timnas di final nanti agar kita bisa juara," ujarnya.
Ia pun mengaku bahwa ia mempelajari tendangan-tendangan penalti pemain Singapura dan hasilnya Nadeo berhasil.
"Semalam sebelum pertandingan belajar cara penendang Singapura, feeling juga, bisa dikatakan beruntung, kadang sepak bola butuh keberuntungan. Kunci semalem kita bermain kompak, menyerang kompak. Banyak yang dievaluasi, tapi Kunci kita kekompakan," kata kiper berusia 24 tahun tersebut.
Bagi timnas Indonesia, ini final keenamnya. Sebelumnya, skuad Garuda melaju ke final pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.