Frank Lampard: Everton Berjudi Satu Sama Lain

- 1 Februari 2022, 18:14 WIB
Frank Lampard saat masih menjadi manajer Chelsea.
Frank Lampard saat masih menjadi manajer Chelsea. /instagram @franklampard/

PRIANGANTIMURNEWS- Akhir bagi Frank Lampard di Chelsea benar-benar berakhir di Arsenal pada Boxing Day 2020.

Timnya, sekali lagi, tampak sangat rentan saat jeda saat kalah 3-1 dan kemudian, secara kritis, dia menyalahkan kekalahan itu pada para pemainnya sesudahnya.

Keyakinan apa pun yang masih dimiliki pasukannya dalam dirinya hilang pada saat itu. Roman Abramovich jarang ragu-ragu sebelum memecat seorang manajer, dan ketika Lampard diberhentikan sebulan kemudian, rasanya sudah terlambat.

Masih ada loyalis yang mencintainya sebagai pemain yang berpegang teguh pada keyakinan bahwa entah bagaimana dia mungkin bisa membalikkan musim yang membuat klub tenggelam ke urutan kesembilan di Liga Premier setelah investasi musim panas sebesar 300 juta dolar, tetapi dampaknya Thomas Tuchel langsung.

Baca Juga: CATAT INI JADWAL Puasa Rajab 2022, Dilengkapi dengan Niat, Doa, Serta Keutamaannya

Pada akhir musim, Chelsea tampak seperti tim yang jauh lebih kompak, mengalahkan Manchester City tiga kali di berbagai kompetisi, yang terakhir terjadi di final Liga Champions.

Tetapi gagal di Chelsea tidak berarti Lampard adalah manajer yang buruk dan pasti akan gagal di tempat lain, dan dia diberi kesempatan lagi setelah dipekerjakan oleh Everton pada hari Senin.

Resumenya mungkin sedikit tipis untuk klub aspirasi Everton, tapi Everton telah menjadi seperti keranjang. Pemilik Farhad Moshiri telah membakar enam manajer sejak mengambil alih pada awal 2016, dan hampir dipaksa untuk berjudi.

Baca Juga: Nikah Maupun Rujuk di KUA Tidak Bayar Alias Gratis

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: si.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x