Network
PRIANGANTIMURNEWS - Akhirnya pihak Kepolisian mengumumkan sebanyak 12 orang menjadi tersangka dan sudah mendapatkan hukuman mengenai tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada hari Sabtu 1 Oktober 2022.
Diketahui 12 orang tersebut dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan 127 korban jiwa, mereka terdiri dari berbagai elemen mulai dari Kepolisian hingga penyelenggara pertandingan.
Orang yang pertama kali resmi dihukum adalah Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. AKBP Ferli Hidayat dianggap gagal mengamankan pertandingan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya.
Bukan hanya itu, Kapolri juga menonaktifkan jabatan Komandan Batalyon, Komandan kompi dan Komandan Brimob Polda Jawa Timur total sebanyak 9 orang.
Baca Juga: 4 Pemain Persib Bandung Berpisah Dari Ciro CS! Luis Milla Langsung Angkat Bicara Terkait Hal Tersebut!
Mereka diduga melakukan pelanggaran kode etik Kepolisian dimana diduga menembakkan gas air mata ke tribun yang menyebabkan ratusan Aremania meninggal dunia.
Namun kesembilan oknum tersebut masih dalam tahap penyelidikan hukuman juga diberikan komdispersi kepada dua sosok penting.
Dalam laga Arema FC kontra Persebaya pertama adalah Abdul Haris yang mencoba sebagai ketua panitia pelaksana Arema FC Abdul Haris dihukum tidak boleh terlibat beraktifitas di dunia sepak bola selama seumur hidup.
Sebagai penanggung jawab pertandingan secara keseluruhan Abdul Haris dinilai tidak jeli tidak cermat dan tidak siap sehingga mengakibatkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Pelaku Ditemukan! Tendangan KungFu TNI di Tragedi Kanjuruhan! Cek Faktanya
Hukuman yang sama juga dijatuhkan kepada penanggung jawab keamanan Stadion Sukosutrisno dengan hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola seumur hidup.***
