Network
PRIANGANTIMURNEWS - Argentina bermain sangat adaptif di bawah pelatih Lionel Scaloni. Maksud dari adaptif adalah formasi selalu berubah-ubah dari 4 bek ke 3 bek tergantung kekuatan dan kelemahan tim yang akan dihadapi.
Misal saja saat melawan Saudi Arabia, Argentina bermain dengan 4 bek akan tetapi lawannya menerapkan garis pertahanan tinggi, sehingga fullback tidak overlap dan bangun serangannya terlihat boros di belakang.
Beralih ke formasi, Argentina menerapkan formasi 1-4-3-1-2 diamond dan 1-4-3-3 ketika melakukan tekanan ke sepertiga daerah pertahanan lawan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Fakta Menarik Piala Dunia 2022!
Pressing ini juga dikombinasikan ketika bola dialirkan ke lini tengah, begitu bola di sana, para pemain Argentina bereaksi memotong dan merebut bola secepat mungkin lalu transisi menyerang. Taktik ini berhasil diterapkan ketika melawan Belanda di Perempat Final.
Kuat dalam bertahan, Argentina juga kuat dalam menyerang. Orientasi mereka adalah menyerang kelebaran. Pada saat membangun serangan tidaklah boros semenjak ada Enzo Fernandez.
Maksudnya, gelandang nomor 6 tersebut turun untuk membantu serangan, lalu diprogresikan ke depan sisi kelebaran lapangan oleh kedua fullback (Acuna/Taglifico dan Molina) untuk melakukan penetrasi.***
Baca Juga: Thailand Hajar Brunei Dengan Telak Skor 5-0! Sang Pelatih Sebut-Sebut Timnas Indonesia! Kenapa?
