Network
PRIANGANTIMURNEWS - Seluruh pemain naturalisasi Persib Bandung secara kompak menyuarakan aspirasi setelah adanya rencana penetapan regulasi pembatasan pemain naturalisasi di kompetisi tertinggi Liga 1.
Dalam organisasi dengan rencana tersebut bagi ketiganya rencana pembatasan pemain naturalisasi dirasa tak adil bagi seorang yang sudah mengambil sumpah untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)
Sehingga rencana ini merupakan bentuk diskriminasi bagi orang-orang yang sudah milih berpindah menjadi WNI.
Baca Juga: Mengejutkan! Persib Makin Garang! Pelatih Persik Kediri Ungkap Hal Ini
Menurut Marc Klok semua pemain yang sudah mengambil sumpah menjadi WNI ini tak bisa dibedakan dengan peraturan apalagi para WNA yang sudah memilih untuk menjadi WNI memiliki kecintaan terhadap Indonesia dengan cara berpindah kewarganegaraan.
"Kami WNI dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama namun kami merasa peraturan tersebut mendeskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi" ungkapnya.
"Kami memilih Indonesia karena kami benar mencintai negara Indonesia dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepak bola di sini" kata Marc Klok.
Baca Juga: Prancis Lumpuh Kembali Akibat Demo Nasional yang Melibatkan 3,5 Juta Serikat Pekerja
"Kami berharap Liga yang ramah bagi semua pemain terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka" jelas Marc Klok.
Marc Klok juga menyampaikan kekecewaannya dengan rencana pembatasan pemain naturalisasi bahkan keduanya juga mempertanyakan aturan tersebut.
"Karena hal ini mendeskriminasi bagi setiap pihak yang berpindah kewarganegaraan menjadi Warga Indonesia, Kebangsaan Indonesia, keluarga Indonesia, tinggal di Indonesia kenapa main di klub jadi naturalisasi" kata Ezra Walian.
Baca Juga: Banjir Kalimantan Barat Sudah Terjadi Satu Minggu, 15.740 Rumah Warga di Sambas Tergenang
"Kalau main di Timnas Warga Negara Indonesia tapi kalau main di klub hanya menaatisasi" kata Victor Igbonefo.
Dengan adanya pembatasan tentang pemain naturalisasi di Liga 1 tentunya Persib Bandung akan mengambil langkah cepat dan juga mengambil resiko tertingginya untuk menghilangkan beberapa pemain naturalisasi yang saat ini berada di Bandung.***
