Prancis Lumpuh Kembali Akibat Demo Nasional yang Melibatkan 3,5 Juta Serikat Pekerja

- 8 Maret 2023, 09:08 WIB
Serikat pekerja dan buruh yang kesal mengekspresikan dengan membawa alat protes berupa foto Presiden Emmanuel Macron, 7 Maret 2023.
Serikat pekerja dan buruh yang kesal mengekspresikan dengan membawa alat protes berupa foto Presiden Emmanuel Macron, 7 Maret 2023. /Anadolu/


PRIANGANTIMURNEWS - Prancis lumpuh kembali akibat aksi demo nasional yang melibatkan 3,5 juta Serikat Pekerja.

Demonstrasi nasional tersebut adalah bentuk kemarahan dan protes mayoritas warga.

Ditujukan terhadap penolakan keras perpanjangan usia kerja sebelum pensiun.

Baca Juga: Mengejutkan! Persib Makin Garang! Pelatih Persik Kediri Ungkap Hal Ini

Kebijakan tersebut digagas langsung oleh Presiden Emmanuel Macron, kebijakan tersebut menyebabkan pekerja harus bekerja dua tahun lebih lama.

Dengan umum rata-rata akhir pensiun adalah berada di usia 64 tahun lamanya. Itu menjadi jumlah terlama masa pensiun apabila dibandingkan negara-negara tetangganya.

Tercatat ini kali keenam Prancis melakukan demonstrasi besar-besaran terhadap rancangan 'reformasi pensiun pemerintah'.

Pengumumannya di tahun 2022 silam telah menimbulkan kemarahan Serikat Pekerja.

Baca Juga: Satu Kampung di Natuna Kalbar Tertimbun Longsor, Basarnas Fokus Mencari Korban Hilang

Serta enam kali demo besar telah membuktikan Otoritas Prancis menutup telah menutup telinga terhadap mayoritas suara rakyatnya.

Demonstrasi terbaru terjadi pada hari Selasa, 7 Maret 2023 di ibukota Paris, serta kota-kota besar lainnya di Prancis.

Pergolakan demonstrasi nasional dan pemogokan multi-sektor tersebut terjadi tepat sehari ketika undang-undang reformasi pensiun disahkan dalam parlemen.

Menyebabkan sarana dan fasilitas umum lumpuh total. Seperti transportasi umum dan pasokan kilang minyak bahkan sekolah-sekolah ditutup.

Baca Juga: Banjir Kalimantan Barat Sudah Terjadi Satu Minggu, 15.740 Rumah Warga di Sambas Tergenang

Buruh dari semua sektor ikut demonstrasi nasional, menolak rencana reformasi yang diumumkan pemerintah pada Januari lalu.

Konfederasi Buruh Umum (CGT) menghitung 3,5 juta demonstran memadati jalan-jalan di seluruh Prancis.

Sementara laporan berbeda disampaikan Kementerian Dalam Negeri yang mencatat 1,28 juta orang menghadiri protes.

Demonstrasi telah berakhir di beberapa kota seperti Nice, dimana terdapat 6.000 pengunjuk rasa.

Baca Juga: Pertama Kali Injak Pasir di Pantai Cipung Ketakutan, Ini Sebabnya

Perlu diketahui, reformasi pensiun pemerintah tersebut telah merubah masa pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun di tahun 2030 mendatang.

Menyebabkan masyarakat memerlukan 43 tahun kerja untuk mendapatkan syarat pensiun penuh, dan Prancis adalah yang paling lama.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x