Kisah Jawa Kuno!! Isi Perjanjian Syekh Subakir dengan Sabdo Palon, Terbukti Nyata!! Nagih Janji!!

23 Februari 2022, 07:32 WIB
Ilustrasi Foto Syekh Subakir. /Screenshot YouTube Aliqul Channel/

PRIANGANTIMURNEWS- Jayabaya bercerita tentang Syekh Subakir dan peranannya dalam membangun peradaban bangsa di tanah Jawa konon ada semacam perjanjian.

Sabdo Palon sebagai pamomong atau penguasa yang gaib tanah Jawa dengan Syekh Subakir sebagai penyebar agama Islam generasi awal di Jawa ini.

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari YouTube Aliqul Channel, Kisah tersebut tertulis dalam tulisan Lontar kuno yang diperkirakan ditulis oleh Kanjeng Sunan Drajat atau setidak-tidaknya oleh murid atau pengikut beliau beliau berhasil menempati pulau Jawa yang terkenal angker dan wingit.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Celana Sesuai Bentuk Tubuh

Beliau juga berhasil bernegosiasi dengan dan yang Jawa sang penunggu gaib tanah Jawa untuk menyebarkan Islam di Jawa dengan Beberapa syarat.

Nama Syekh Subakir Sudah Tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Jawa merupakan generasi pertama Walisongo yang dikenal sebagai orang yang berhasil menumbali pulau Jawa yang terkenal angker dan wingit.

Belum juga berhasil bernegosiasi dengan sang pelindung gaib tanah Jawa untuk menyebarkan Islam di Jawa dengan Beberapa syarat di dalam Kitab musarar Diceritakan.

Bahwa pada masa dahulu pulau Jawa terkenal sangat angker dan kondisinya tak karuan pengaruh magis di tanah Jawa masih begitu kuat dimana banyak jin dan setan menghuni sudut tanah Jawa yang saat itu masih berpenduduk hutan belantara.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Punya Banyak Pengagum Rahasia

Di suatu hari Sultan Turki saat itu yaitu Sultan Muhammad satu mendapatkan petunjuk untuk melakukan penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Maka diutuslah rombongan para ahli Ulama untuk mendatangi pulau Jawa guna syiar Islam sayangnya hampir seluruh rombongan tersebut tewas, dikarenakan perbuatan para lelembut penduduk tanah Jawa yang tidak mau menerima ajaran Islam.

Mendengar kegagalan utusan yang dikirimnya membuat Sultan Muhammad satu sedikit gusar akhirnya ia pun memerintahkan seorang yang terkenal paling ahli ruqyah memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia gaib serta memiliki keahlian dalam membabat tanah yang angker di Allah.

Baca Juga: Fokus pada Karier, 4 Zodiak Ini Mampu Mengurus Bisnis Sendiri

Syekh Subakir yang memiliki nama asli Syekh tumbuh Ali Bin Syeikh Tahir lelaki yang berasal dari tanah Persia atau yang sekarang lebih dikenal dengan negara Iran.

Setelah mendapat perintah Sultan Syekh Subakir langsung berlayar ke pulau Jawa namun sebelum sampai ke pulau Jawa beliau terlebih dahulu mampir ke Praja Keliling sebuah daerah yang diduga terletak di India.

Untuk mengajak penduduk dipraja keling agar mau menempati pulau Jawa sekitar 20.000 penduduk Raja keling turut serta dalam pelayaran Syekh Subakir Menuju Pulau Jawa.

Sesampainya di Pulau Jawa Syekh Subakir langsung menuju ke Gunung Tidar yang gini sepaket titik pusat dari tanah Jawa.

Di puncak Gunung Tidar Syekh Subakir memasang tumbal berupa batu hitam yang sudah dirajah, sebut dikenal dengan nama Aci tolong Tjokro yang mampu menetralisir daya magis,

Baca Juga: Fokus pada Karier, 4 Zodiak Ini Mampu Mengurus Bisnis Sendiri

jika aktif dari bangsa jin selama 3 hari 3 malam batu tersebut mengeluarkan Hawa yang sangat panas sehingga membuat para lelembut terpaksa menyingkir ke Laut Selatan Jawa.

Kegaduhan Di dunia gaib pun mengusik ketenangan Ki Semar bodronoyo sang Danyang tanah Jawa yang selama ribuan tahun khusyuk bertapa.

Terjadilah adu kekuatan antara Subakir dengan Semar atau Sabdo Palon selama empat puluh hari empat puluh malam sebab sama-sama kuatnya akhirnya ki Semar menawarkan sebuah perundingan kepada Syekh Subakir yang mana menghasilkan sebuah perjanjian yang terkenal dengan sebutan perjanjian Sabdo Palon.

Syekh Subakir menyampaikan maksud kedatangan beliau ke tanah Jawa guna menyebarkan ajaran Islam agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Pamungkas agama samawi kemudian Semar memperbolehkan Subakir untuk menyebarkan agama Islam di tanah yang ia lindungi.

berikut dialog Sabdo Palon dengan Syekh Subakir yang terjadi di atas Gunung Tidar Magelang dialog penulis turunkan adalah dialog versi imajiner yang penulis olah dari hikayat tersebut dengan bahasa penulis sendiri.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Paling Pandai Meraih Hati Mertua

Syekh Subakir kisah Siapakah kisah ini Tolong jelaskan kepada saya Sabdo Palon, "aku ini Sabdo Palon pamomong atau penggembala tanah Jawa sejak zaman dahulu kala ia bahkan sejak zaman kadewatan para dewa."

Sabdo Palon "Akulah pamomong para Kesatria leluhur dulu aku dikenali sebagai Sang Hyang Ismoyo Jati lalu dikenal sebagai Ki Lurah Semar bodronoyo dan sekarang zaman Majapahit Ini namaku dikenal sebagai Sabdo Palon."

Syekh Subakir "berarti anda ini adalah Danyang atau penguasa tanah perkenalkan namaku adalah Syekh Subakir berasal dari tanah Syam Persia Sabdo Palon ada zat apa gerangan diganti kau rawuh di tanah Jawa ini."

Syekh Subakir "Saya diutus oleh Sultan Muhammad yang bertahta di negeri Istanbul untuk datang ke tanah Jawa ini saya tidalah datang sendiri kami datang dengan beberapa kawan yang sama-sama diutus oleh Baginda Sultan."

Sabdo Palon "Ceritakanlah selengkapnya kisah supaya aku tahu duduk permasalahannya,"

Syekh Subakir "Baiklah pada suatu malam Baginda Sultan Muhammad bermimpi menerima wisik atau Ilham dari Jagat Gusti Allah Dzat yang maha suci lagi maha Luhur."

Diperintahkan untuk mengutus beberapa orang alim ke tanah Jawa ini yang dimaksud Orang alim ini adalah sebangsa pendeta Brahmana dan bersih di tanah Hindu pada basah kami disebut ulama.

Sabdo Palon "jadi dengan ini termasuk ulama itu tadi Syekh Subakir ya saya salah satu dari itu sang yang dikirim Baginda Sultan adapun tujuan kami dikirim kemarin adalah untuk menyebarkan wewarah Suci atau ajaran Suci amat dari agama Suci yaitu Islam."

Sabdo Palon Bukankah kisanak tahu bahwa Ditanah Jawa ini sudah ada agama yang berkembang yaitu Hindu dan Budha yang berasal dari tanah Hindu buat apalagi kisanak menambah dengan agama yang baru lagi.

Baca Juga: Biasa-Biasa Saja saat Jadi Karyawan, 2 Zodiak yang akan Hebat saat jadi Pengusaha

Syekh Subakir biarkan Kau Goda sih yang memiliki akhirnya sendiri Bukankah kisanak sendiri sebagai sayangnya tanah Jawa lebih paham, bahwa sebelum agama Hindu dan Budha masuk ke Jawa ini di sini sudah ada kapitayan atau kepercayaan kapitayan atau ajaran asli tanah Jawa yang berupa ajaran Budi.

Sabdo Palon ya rupanya kisanak sudah menyelidiki kawulo Jawa di sini Memang disini sejak zaman sebelum aja agama Hindu dan Budha sudah ada kapitayan asli kapitayan adalah kepercayaan yang hidup dan berkembang kepada anak-cucu di nusantara ini.

Syeikh Subakir "jika berkenan tolong Ceritakan bagaimana kapitayan ditanah Jawa ini, Sabdo Palon secara ringkas kepercayaan Jawa begini manusia Jawa sejak dari zaman para leluhur dahulu kala meyakini ada sang Maha Kuasa yang bersifat, tidak bisa digambarkan Bagaimana keadaannya."

Dialah pencipta segala-galanya Bawono Agung dan Bawono Alit Jagad besar dan jagad kecil alam semesta dan alam manusia wong Jowo diyakini bahwa dia yang maha kuasa ini dekat juga dengan dengan manusia.

Dia juga diyakini berperilaku sangat Welas Asih ini dia juga diyakini meliputi segala sesuatu yang ada karena itu masyarakat Jawa sangat menghormati alam sekelilingnya.

Karena bagi mereka semuanya mempunyai Sukma Sukma ini adalah sebagai wakil dari dia yang maha kuasa itu.

Jika masyarakat Jawa melakukan pemujaan kepada sang pencipta mereka lapangkan dengan tempat yang Suwung itu, kosong Namun sejatinya bukan kosong namun berisi sang Maha ada.

Karena itu tempat pemujaan orang Jawa disebut sanggar pamujan di salah satu bagiannya dibuatlah sentong kosong atau tempat atau kamar kosong untuk arah pemujaan karena diyakini bahwa di mana ada tempat Suwung disitu ada yang maha berkuasa.

Syekh Subakir, itulah juga yang menjadi ajaran agama yang kami bawa untuk memberi pegangan atau pakaian yang menegaskan itu semua bahwa sejatinya dibalik semua yang wujud ini ada sang wujud tunggal yang menjadi pencipta pengatur dan pengayom alam semesta.

Wujud tunggal ini dalam bahasa Arab disebut Ahad dimana Maha dekat kepada manusia bahkan lebih dekat dia daripada urat leher manusianya sendiri ajaran agama kami menekankan budi pekerti yang agung yaitu menebarkan Welas Asih kepada alam gumebyar kepada sesama kita atau makhluk Lihatlah sangganya.

Betapa sudah rusaknya tatanan masyarakat Majapahit sekarang bekas-bekas perang saudara masih membara rakyat kelaparan perampokan dan penindasan ada dimana-mana ini harus diperbaharui Budi pekertinya.

Sabdo Palon "aku juga sedih Sebenarnya memikirkan rakyatku tatanan sudah Berubah para pejabat negara sudah lupa akan dharmanya.

Mereka saling sikut untuk merebutkan jabatan dan kemewahan duniawi Poro Pandito juga sudah tak mampu berbuat banyak.

Orang kecil seorang tunjang bersusah payah mencari peperangan zaman benar-benar zaman edan, Syekh Subakir Karena itulah Mungkin Sang Maha Agung menyuruh Sultan Muhammad Turki untuk mengutus kami kesini.

Jadi wahai penguasa tanah Jawa Ijinkanlah kami menebarkan pewarna suci ini dikongkon atau di wilayah kekuasaan mu ini.

Baiklah jika begitu tapi dengan syarat-syarat yang harus kalian patuhi Syekh Subakir Apa syaratnya itu wahai penguasa tanah Jawa.

Sabdo Palon "pertama jangan ada pemaksaan agama Dharma atau kepercayaan, kedua jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ngibadah Buatlah yang bangunan luarnya tampak Cakra atau gaya Hindu Jawa walau isinya dalamannya Islam."

Jika mendirikan kerajaan Islam maka Prabu yang pertama harus dari anak campuran maksud campuran adalah jika bapaknya Hindu Maka ibunya Islam jika bapaknya Islam maka ibunya harus Hindu.

keempat Jangan jadikan orang Jowo berubah menjadi orang Arab atau parsi biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa dengan kebudayaan Jawa walau agamanya Islam karena agama atau saya adalah Dharma yaitu lelaku hidup atau budi pekerti.

Hati-hati jika sampai orang Jawa hilang Jawanya hilang kepribadiannya hilang budi pekerti yang adiluhung maka aku akan datang lagi ingat itu 500 tahun lagi jika sarat-sarat ini kau abaikan aku akan muncul membuat masalah.

Syekh Subakir "baiklah syarat pertama sampai keempat Aku setujui namun khusus sarat keempat, aku dengan kawan-kawanku akan tetap menghormati dan melestarikan budaya Jawa yang adiluhung ini.

Namun jika suatu saat kelak karena perkembangan zaman dan ada perubahan maka tentu itu bukan dalam kuasaku lagi biarlah gusti sang penguasa Jagad yang menentukannya.

Itulah tadi percakapan antara Sabdo Palon dan Syekh Subakir memang susah untuk mengetahui keadaan asal-usul atau gambaran kondisi sebuah masyarakat nan jauh ke masa lalu.

Baca Juga: 5 Zodiak Gampang Ketakutan saat Hujan Badai

Semakin jauh masa itu semakin gelap gambarannya namun upaya-upaya ahli sejarah dan lainnya untuk menguapnya patut dihargai paling tidak ada sedikit gambaran yang mungkin bisa kita lihat meski tidak sebenarnya benar 100% gelap.

Bahwa kata Jawa Itu bisa diartikan gemati perhatian menghargai menyayangi jadi siapapun mereka bisa melakukan itu semua di Pulau Jawa ini Akan menjadi leluhur Jawa entah dia dari belahan dunia manapun.

Itulah tadi bunyi perjanjian Sabdo Palon dengan Syekh Subakir semoga gambaran kisah yang menjauh di masa lalu ini bisa dijadikan sebuah mawas diri dan jangan sepenuhnya kisah ini ditelan mentah-mentah dan selalu ambil Sisi positifnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Aliqul Channel

Tags

Terkini

Terpopuler