Lukisan Seni Rupa Masih Tetap Eksis di Tengah Gempuran Teknologi Digital dan Media Sosial

12 Mei 2023, 08:45 WIB
Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana resmi buka pameran lukisan seni rupa di GCC Dadaha. Tampak mantan Walikota Tasikmalaya M Yusuf dan istrinya hadir dalam pameran itu /Edi Mulyana/Priangantimunrnews/PRMN

PRIANGANTIMURNEWS - Di tengah pesatnya teknologi digitalisasi dan media sosial, lukisan Seni Rupa masih tetap eksis dan digemari oleh berbagai kalangan termasuk kalangan milenial.

 

Bahkan lukisan seni rupa tidak kalah dengan mata lensa. Karena lukisan seni rupa memiliki estetika tersendiri, seperti halnya lukisan yang dipamerkan di Gedung Creative Center (GCC) Dadaha.

Pameran lukisan "Basic Passion" yang berlangsung tanggal 11-15 Mei 2023 menampilkan karya-karya lukisan Mentari di Rintik Hujan, Acrylik on Canvas, Acryluc on Canvas, Optimisme 9 Koi dan puluhan lainnya.

Baca Juga: Viral! Buah Jeruk Bali di Jepara Memiliki Lukisan Mirip Wali Songo!

"Pameran ini dirancang sebagai sesi kedua dari pameran Tasik Manggambar Back to Basic,"kata salah satu Pelukis Seni Rupa Oyok Jabar Kumbara di GCC Dadaha Kamis 11 Mei 2023.

Hal ini dilakukan sebagai solusi terhadap para seniman yang kiranya kurang merasa puas apabila karyanya hanya menggambarkan yang sudah ada.

 

Karya pada pameran lukisan seni rupa ini lebih mengetengahkan ekspresi jiwa seniman, makanya mengusung judul basic passion.

Baca Juga: Lukisan Daun, Karya Unik Asep Saupi dari Taraju Kabupaten Tasikmalaya yang Akan Selalu Dirindu!

Konsep yang terekspresikan dalam karya lukisan seni rupa ditampilkan berasal dari pemahaman terhadap hal-hal yang berdekatan, bersentuhan bahkan menyatu dengan kita sebagai seniman.

Makanya sudut pandangan analisisnya menggunakan pendekatan estetika sehari-hari everiday aesthetic.

Dalam kerangka bio-estetika yang lebih luas, estetika pada dasarnya adalah penajaman sensibilitas dalam kiprah penerapan sehari-hari yang merupakan kebutuhan natural kehidupan.

Konteks ini disebut sebagai the prosaic aesthetic, yakni medan percaturan praktik sosio kultural sehari-hari, di mana gaya, retorika dan dramaturgi kehidupan digunakan untuk memikat, menangkap serta mengelola minat dan hasrat manusia.

Baca Juga: Dihadiahi Lukisan Kayu Wajah Eril Oleh Seniman Bandung, Atalia Praratya: Masyaallah Terharu

Seni yang biasa disebut fine art adalah wilayah estetika the poetic, yakni bermacam kegiatan olah rupa dan olah bentuk dalam rangka menangkap dan mempertajam efek dari aliran denyut realitas sehari-hari yang bergerak terus tanpa henti.

"Seni murni fine art ibarat still foto yang hendak menangkap dan membekukan aneka peristiwa yang senantiasa berlari. Dalam arti, the prosaic adalah bermacam presentasi realitas,"kata, Oyok.

Sedangkan the poetic adalah aneka upaya re-presentasi realitas.

Karya-karya yang terpajang pada pameran basic passion kali ini seperti membedah rahasia di kedalaman batin senimannya untuk dikomunikasikan kepada khalayak.

 

Kita tahu, bahwa seni murni pada dasarnya adalah media komunikasi. Komunikasi antar manusia melalui penafsiran atas sebuah karya.

Baca Juga: Presiden ke-6 SBY Pamerkan Lukisan Grand Canyon Arizona AS dengan Ukuran Ekstra Besar, Netizen...

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi seni murni adalah bahasa imaji yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi metafor yang bermakna

Dalam komunikasi itu logika yang bekerja pun berbeda, yaitu cenderung didominasi logika rasa imajinatif yang sangat mengandalkan imajinasi dan hati.

Tentu saja saat menafsirkan karya, logika nalar konseptual pun ikut berperan, namun kekhasan komunikasi lewat karya seni terletak bukan pertama pada makna logis konseptual, melainkan pada efek rasa imajinasinya.

Pameran lukisan seni rupa yang dilaksanakan di GCC Dadaha mendapat respon dari Kepala Dinas Porabudpar Kota Tasikmalaya, Dedy Mulyana.

Kota Tasikmalaya selain dikenal dengan kota kreatif dan di Kota Tasikmalaya juga ada pelukis legendaris kita Pak Affandi.

"Jadi kami sangat support kegiatan pameran seni lukis rupa yang dilaksanakan pertama kalinya di GCC ini,"ujarnya.

Semoga dengan ada pameran seni rupa ini gedung Gedung Creative Center Dadaha ini bisa hidup.

 

Baca Juga: Lukisan Monalisa dilempar Kue, Pelaku Menyamar Sebagai Wanita

"Jadi kami sebagai yuser ke depan menunggu dari bawah dari para seniman dan kami akan mewadahi kedalam kalender off event,"ujarnya.

Dengan adanya kalender off event itu untuk mempublikasikan berbagai kegiatan sehingga nantinya dapat menjadi spot destinasi terbaru di Kota Tasikmalaya.

Untuk mendongkrak kegiatan kita munculkan kolaborasi, karena tidak semua anggaran berasal dari pemerintah, termasuk seni, olahraga, pariwisata.

"Sebenarnya seniman Kota Tasikmalaya lebih kreatif, oleh relawan aja kegiatan bisa berjalan, dari situ muncul sponsor,"ujarnya.

"Itu tugas kami juga untuk mewadahi sponsor supaya kegiatan dapat dilaksanakan dengan sukses, kita akan support, karena ini indikator pekerjaan kita,"ujarnya.

Dalam kegiatan pembukaan pameran lukisan seni rupa mendapingi Kadisporabudpar mantan Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf dan istri Hj Rukmini yang merupakan pelukis Senin rupa.***

 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler