Gunung Parang Pangandaran Menjadi Saksi Petarungan Dua Pengawal yang Memperebutkan Pusaka Raja Galuh Ajisaka

- 21 Maret 2021, 19:44 WIB
Budayawan Pangandaran Didin Jentreng
Budayawan Pangandaran Didin Jentreng /Priangantimurnews/Minggu, 21 Maret 2021

Singkat cerita, Raja Ajisaka mengutus Sembada agar membuka sebuah perkampungan dan diamanatkan sebuah pusaka.

Saat penyerahan pusaka tersebut Ajisaka berkata kepada Sembada untuk menjaga pusaka tersebut dan tidak boleh jatuh ketangan siapa pun.

Baca Juga: Petugas Berhasil Amankan Puluhan Alat Tangkap Baby Lobster di Periaran Pangandaran

"Suatu harinya Raja Ajisaka tiba-tiba teringat kepada pusaka yang dititipkan kepada Sembada, dan langsung mengutus Dora untuk menemui Sambada dan membawa pusaka Raja Ajisaka," kata Didin.

Setelah menemui Sembada, lalu Dora menyampaikan amanat yang diberikan Raja Ajisaka agar membawa pusaka yang dititipkan.

Namun, karena Sembada memegang teguh amanah Raja Ajisaka supaya tidak diberikan kepada siapapun pusaka titipan Raj Ajisaka.

Baca Juga: Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin Angkat Bicara Soal Insiden Jatuhnya Seorang Balita. Laksanakan Regulasinya

Disisi lain Dora memiliki pemikiran yang sama dengan Sembada yang menyatakan tidak akan pulang sebelum membawa pusaka yang dititipkan kepada Sembada.

Pertaturangan pun terjadi antara Dora dan Sembada, karena pertarungan keduanya sama-sam kuat pada akhirnta mereka meninggal bersama-sama.

Kedua petarung Sembada dan Dora dimakamkan di atas gunung Parang.***

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah