Laut harus menjadi "istri" bagi pemimpin Indonesia, Soekarno memang "kawin" dengan laut. Pada masa pemerintahannya, kekuatan armada Indonesia tergolong terbesar di Asia Tenggara.
Ketika menyerbu Irian Barat untuk merebutnya, konsentrasi Armada Indonesia saat itu dapat dikatakan yang terbesar setelah penyerbuan Normandia pada tahun 1944 oleh Sekutu yang menjadi titik awal kekalahan Nazi.
Soekarno telah membuktikannya bahwa kejayaan di laut, akan membawa kekuatan besar bagi Indonesia, hasilnya, Irian Barat bisa kembali ke Indonesia. Sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut.
Di laut pula, terpendam kekayaan alam melimpah. Di laut, kita pernah membuktikan diri sebagai bangsa yang besar. Bagi Soekarno, laut bukan pemisah, melainkan penghubung. Artinya, ia menjadi bukti kesetiaan Soekarno sebagai "suami" kanjeng Roro Kidul.***