Tarmidi mengaku, omzet dia saat mangkal di Perum Bumi Resik Panglayungan terhitung lumayan.
"Alhamdulillah, Pak. Saya mangkal beberapa jam saja laku 300 biji," lanjut pria yang dalam berjualannya dibantu tiga orang saudaranya ini.
Di akhir perbincangan, Tarmidi berharap omzet cangkang ketupatnya akan lebih banyak laku lagi.
Baca Juga: Asal Usul, Arti dan Makna Ketupat yang Selalu ada di Idul Fitri
Ketupat yang identik dengan Lebaran ini akan tetap ada dan menjadi makanan favorit di momen hari kemenangan. Ketupat yang awal mulanya 'diciptakan' oleh Sunan Kalijaga ini memiliki filosofi mendalam.
Ketupat berasal dari bahasa Jawa yakni Kupat yang berarti 'mengaku lepat' atau mengakui kesalahan.
Ketupat atau kupat yang legendaris ini akan senantiasa dicari oleh umat Muslim terutama di momen-momen hari raya, salah satunya momen Idul Fitri. ***