Jangan Gagal Faham, Yu Kenali Perbedaan Penyakit Cacar Monyet dengan Cacar Air, Mulai Gejala, hingga Penularan

24 Agustus 2022, 10:57 WIB
Ciri-ciri cacar monyet dengan cacar air, mulai gejala hingga penularan /Preefifk/

PRIANGANTIMURNEWS - Masyarakat Indonesia saat ini tengah dihadapai dengan wabah penyakit baru, yang sangat berbahaya, yaitu penyakit cacar monyet.

Cacar monyet merupakan wabah penyakit berbahaya, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai penyekit darurat kesehatan dunia.

Bagi masyarakat tentunya wajib waspada, dengan penyebaran penyekit cacar monyet tersebut, dengan selalu menjaga pola hidup sehat.

Baca Juga: Mengerikan Sekali, Tidak Disangka Infeksi AMR Membunuh 1,27 Orang pertama Tahun

Masih banyak masyarakat yang mengira, jika penyekit cacar monyet sama dengan cacar air, lantaran ada kesamaan dalam hal gejala.

Hal inilah yang perlu masyarakat wajib ketahui, perbedaan antara penyakit cacar air dengan cacar monyet.

Hal ini agar masyarakat lebih mengetahui gejala-gejala cacar monyet, agar bisa secepatnya ditangani.

Oleh karena itu, simak perbedaan antara penyakit cacar air dengan cacar monyet:

Baca Juga: Daftar Nominasi dan Kategori Ambyar Awards 2022, Ada Denny Caknan, Happy Asmara dan Yeni Inka

1. Penyebab

- Cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh infeksi virus monkeypox yang termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus, family Poxviridae.
- Cacar air disebabkan oleh infeksi akut dari virus varicella-zoster.

2. Klinis Penyakit

Pada Cacar monyet

- Masa inkubasi dari virus cacar monyet adalah 6-16 hari atau 5-21 hari.

- Cacar monyet akan menyebabkan demam selama satu sampai dengan tiga hari, setelah muncul demam maka penderita akan mengalami ruam di wajah dan bagian tubuh lainnya.

- Masa penyembuhan untuk cacar monyet adalah dalam 14-21 hari

Baca Juga: Trending di Twitter! Belum Sempat Melatih Persib Bandung, Luis Milla Diisukan Out?

Pada Cacar Air

- Masa inkubasi virus cacar air adalah 10-21 hari atau 14-16 hari.

- Gejala awalnya akan muncul bercak-bercak merah dan gelembung selama tiga sampai dengan empat hari, lalu mengering dan akan membentuk kudis.

- cacar air akan berangsur pulih dalam 2-4 minggu.

3. Penularan

Pada cacar monyet

- Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit atau lesi mulut hewan yang terinfeksi.

- Penularan melalui kontak jarak dekat antarmanusia melalui droplet, dan penggunaan produk dari hewan terinfeksi.

Baca Juga: Inilah Nama-nama Penyenyi Viral, yang Masuk Nominasi di Ambyar Awards 2022, ada Denny Caknan dan Yeni Inka

Pada cacar air

- Melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan nanah dari gelembung dan selaput lendir orang yang terinfeksi.

- Cacar air juga dapat menyebar melalui percikan ludah atau udara dari orang yang terinfeksi.

4. Gejala

Gejala awal yang muncul akibat dari cacar monyet adalah sakit kepala, nyeri otot, pembesaran kelenjar getah bening, dan demam akut dengan suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celcius.

Baca Juga: Inilah Hukum Nasab dan Hak Warisan Anak Hasil Hubungan Diluar Nikah

Kemudian, gejala awal yang muncul pada cacar air di antaranya adalah demam, tidak nafsu makan, mual, muntah, lemas, lelah, sakit kepala, juga nyeri pada otot.

Untuk pencegahan pada penyebaran cacar monyet adalah menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi membawa virus.

Lalu, dengan mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien, juga pastikan untuk memasak daging sampai matang.

Baca Juga: Barcelona Telah Menolak Tawaran dari Klub Bundesliga Ini untuk Frenkie de Jong, Dortmund?

Pada cacar air, dapat dilakukan pencegahan dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, menggunakan masker saat berinteraksi dengan penderita, serta mencuci tangan setelah kontak dengan penderita.

Pengobatan pada penyakit cacar monyet adalah dengan mendapatkan vaksin antivirus, sedangkan cacar air dengan mendapatkan vaksin cacar air.

Demikian perbedaan anatara penyekit cacar air dengan cacar monyet, yang wajib kamu ketahui.***

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler