Lima Fakta tentang sosok Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama Indonesia

- 17 Februari 2021, 22:02 WIB
Tangkap layar Google pertama di Indonesia Marie Thomas
Tangkap layar Google pertama di Indonesia Marie Thomas /Anbiyani/

Kedua, Penerima Beasiswa. Marie Thomas melanjutkan pendidikannya di dunia kedokteran dengan beasiswa. Beasiswa tersebut berasal dari Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen (SOVIA).

SOVIA adalah sebuah perkumpulan yang membentuk dana studi pendidikan bagi dokter hindia.

Menjadi penerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan adalah impian bagi semua. Banyak orang yang bekerja keras dan pengorbanan yang tidak terbatas hanya untuk mendapatkan beasiswa.

Marie mengajarkan bahwa beasiswa adalah hak untuk semua orang baik itu laki-laki atau perempuan.

Baca Juga: Erdoğan Berjanji akan Memperluas Perang Melawan PKK

Ketiga, Menikah. Setelah menikah Marie tetap konsisten menjadi dokter dan selalu aktif dalam berbagai kegiatan, marie juga menjadi anggota partai persatuan Minahasa saat itu.

Dalam budaya patriarki, saat seorang perempuan menikah, mereka meninggalkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan orang banyak. Sehingga, keaktifannya terrenggut. Sedagkan Marie tidak, dia masih bisa aktif meskipun telah menikah.

Keempat, Mendirikan Sekolah Kebidanan. Sekolah ini merupakan sekolah pertama di Sumatera dan kedua di Indonesia.

Sekolah kebidanan didirikan pada tahun 1950. Semangat untuk memajukan ilmu kedokteran dia buktikan dengan mendirikan sekolah ini.

Baca Juga: Tanggapan China atas Kerusuhan yang Terus Terjadi di Myanmar

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah