3. Biarkan suami berperan dalam keluarga
Sesekali cobalah kamu bepergian sendiri dan biarkan suami memegang tanggung jawab penuh terhadap anak-anak dan keadaan di rumah.
Buatlah kesepakatan untuk tidak saling menghubungi seharian. Setelah kamu pulang, tanyakan kegiatan apa saja yang ia lakukan di rumah. Apakah terjadi masalah? Kalau memang iya, cari tahu bagaimana cara suami untuk mengatasinya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Pengertian Keris dalam Budaya Jawa
4. Atasi dengan bantuan pihak ketiga
Apabila ia tak kunjung berubah, bahkan setelah beberapa kali diskusi dan upaya. Kalian mungkin butuh bantuan dari profesional melalui sesi konseling.
Seorang profesional dapat melihat masalah ini dari perspektif mereka untuk menemukan akar penyebab masalah rumah tangga kalian. Jangan ragu, cobalah untuk bicara secara tebuka dengan konselor untuk menemukan solusinya.***