PRIANGANTIMURNEWS- Ruwahan merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak lama, tradisi ini biasanya dilakukan untuk mendoakan arwah yang telah meninggal dunia.
Sebagian orang meyakini bahwa tradisi Ruwahan haram, karena tradisi ini tidak diajarkan Islam bagi pendahulunya, bagaimana dengan jawaban Buya Yahya dengan hukum tradisi Ruwahan?
Tradisi Ruwahan juga diyakini sebagai hari roh bagi kerabat yang telah mendahuluinya, acara ini biasanya juga diisi dengan kumpul dan makan bersama.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Tradisi Ruwahan sebelum Ramadhan? Ini Penjelasan Buya Yahya
Dilansir Priangantimurnews.com dari YouTube @Al-Bahjah TV ini jawaban Buya Yahya tentang hukum tradisi Ruwahan:
Buya Yahya menjelaskan hukum tradisi Ruwahan dalam Islam boleh dilakukan jika Ruwahan diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti menjalin silaturahmi dan doa untuk sanak keluarga yang telah meninggal dunia.
Ia menegaskan perihal keyakinan Roh terlebih dahulu seperti apa, jika untuk mendoakan orang tua dan sanak keluarga yang telah meninggal itu boleh-boleh saja.
Baca Juga: Ternyata Jam Kelahiran Memperngaruhi Kepribadian Anak, Berikut Penjelasannya!
“Tentang roh itu bagaimana kalau yang dimaksud roh itu adalah orang-orang yang telah meninggal dunia biar ibadah orang-orang beriman yang telah mendahului kita kemudian kita mendoakan Mereka kapan saja kita boleh mendoakan,” Ucap Buya Yahya