Baby Blues Syndrome, Bagaimana Cara Mengatasinnya, Simak Keterangan Dokter dan Psikolog

- 22 Desember 2022, 21:34 WIB
 ilustrasi baby blues syndrome/Pixel-dominika
 ilustrasi baby blues syndrome/Pixel-dominika /


PRIANGANTIMURNEWS – Baby Blues Syndrome dapat diartikan sebagai perubahan perilaku psikis seorang wanita, dimana pasca persalinan wanita menjadi lebih sensitif yang berkepanjangan.

Gejala Baby Blues Syndrome ditandai dengan munculnya perasaan gundah, sedih, khawatir dan cemas tak menentu.

Dalam Baby Blues Syndrome, ketika seorang bayi lahir dengan selamat, sangat wajar kedua orangtua baik ayah maupun ibu akan senang dengan kehadiran anggota baru keluarga.

Baca Juga: Info Persib Bandung: Menyedihkan, Kiper Reky Rahayu Cedera, Begini Kondisinya Sekarang

Namun dibalik itu bagi seorang wanita, mereka perlu beradaptasi menjadi seorang ibu pasca kelahiran. Baik psikis maupun kebiasaan.

Bagi seorang wanita yang memiliki ketahanan mental yang kuat, baby blues syndrome hanya akan menjadi badai singkat saja yang berakhir antara dua hari sampai minggu pertama pasca kelahiran.

Namun apabila kondisi tersebut berkelanjutan sampai satu minggu lebih atau bahkan satu bulan, maka baby blues syndrome perlu ditangani serius. Perasaan cemas terbagi menjadi dua fisiologi dan patologi.

Baca Juga: Info Persib Bandung: Menyedihkan, Kiper Reky Rahayu Cedera, Begini Kondisinya Sekarang

Dilansir priangantimurnews.com dari fkkmk.ugm.ac.id, cemas fisiologi adalah rasa cemas yang wajar dan tidak mengganggu, sementara cemas patologis adalah cemas yang mengganggu yang perlu diwaspadai.

“Status kapasitas mental setiap orang berbeda-beda, ada yang sangat bahagia dan ada juga yang sedih serta cemas dengan kelahiran bayinya,” ungkap dokter Titi.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x