Hadiri Pertemuan PBB, Menlu Retno Sampaikan Tiga Langkah Penyelesaian Konflik Israel-Palestina

- 21 Mei 2021, 13:41 WIB
Tangkap layar hadiri Pertemuan PBB, Menlu Retno Sampaikan Tiga Langkah Penyelesaian Konflik Israel-Palestina.
Tangkap layar hadiri Pertemuan PBB, Menlu Retno Sampaikan Tiga Langkah Penyelesaian Konflik Israel-Palestina. /ANTARA/

PRIANGANTIMURNEWS- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan debat khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis, 20 Mei 2021 waktu setempat.

Dikutip priangangtimurnews.pikiran-rakyat.com dari Antara pada Jumat, 21 Mei 2021, Retno menyerukan penghentian kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

"Kita memahami bahwa konflik ini bersifat asimetris, yaitu antara Israel sebagai penjajah dan bangsa Palestina yang diduduki dan terus ditindas. Saya tekankan bahwa penjajahan dalam konflik Israel dan Palestina adalah isu utama," kata Retno dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat, 21 Mei 2021.

Baca Juga: Warga Geram Aksi Tindakan Kriminal, Anggota Selamatkan Dua Pucuk Senjata Api

Selain itu, Retno juga menyampaikan tiga langkah yang dia ajukan saat pertemuan PBB berlangsung di New York.

Pertama agar Majelis Umum PBB menghentikan kekerasan dan aksi militer Israel untuk mencegah lebih banyak korban jiwa. Ia juga menuntut agar gencatan senjata harus dihormati semua pihak dan bersifat langgeng.

"Indonesia mengusulkan agar Majelis Umum PBB dapat membentuk tim internasional di al Quds atau di Yerusalem untuk mengawasi dan memastikan keselamatan rakyat di wilayah pendudukan," ucapnya.

Kedua agar Majelis Umum PBB memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan rakyat sipil terpenuhi. Baginya, menjadi tanggung jawab yang paling utama bagi mereka untuk menyelamatkan warga.

Baca Juga: 5 Tahanan BNNP Sumut Melarikan Diri Petugas BNN Sedang Mengejar

Ketiga, lanjut Retno, Majelis Umum PBB harus mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel. Menurutnya, negosiasi itu sangat penting dalam memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan state resolution yang sejalan dengan kesepakatan parameter internasional.

"Majelis Umum PBB memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat dilakukan segara," tutur Retno.

Pertemuan sidang PBB itu dihadiri oleh 10 menteri luar negeri. Di antaranya, Palestina, Turki, Pakistan, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Kuwait , Maladewa, Aljazair dan Tunisia.

Baca Juga: 5 Tahanan BNNP Sumut Melarikan Diri Petugas BNN Sedang Mengejar

Selain itu, kata Retno, setidaknya ada 103 negara dan organisasi internasional yang turut hadir. Sehingga pertemuan yang dijadwalkan hanya berlangsung satu hari, akan diperpanjang di Minggu depan karena banyaknya pembahasan.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah