Varian Lambda Lebih Ganas dari Varian Delta, Berikut Penjelasan para Ahli

- 7 Juli 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tinggi.
Ilustrasi lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tinggi. /Pexels/

"Strain Lambda dilaporkan berasal dari Peru, negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia," ucap Kemenkes Malaysia melalui tweet di media sosial.

Selain itu, profesor Pablo Tsukuyama dari Cayetano Heredia University di Lima, Peru, juga mengklaim bahwa varian baru jauh lebih menular hingga 82 persen dari semua Covid-19 infeksi di negara itu. Varian yang dimaksud adalah varian Lambda.

Baca Juga: Selama Pandemi 584 Kyai Meninggal Akibat Covid

Varian Lambda juga merupakan salah satu pemutasian Covid-19 yang sangat sulit untuk diteliti karena begitu memiliki bentuk yang kompleks.

Namun, para ahli dari sudut lain menyalahkan mutasi varian Lambda saat ini tidak biasa dikatakan penyebarannya lebih cepat dari varian delta, karena selain baru menyebar, bentuknya penyebarannyapun kompleks.

"Salah satu alasan mengapa sulit untuk memahami ancaman dari Lambda menggunakan data komputasi dan lab, adalah karena ia memiliki serangkaian mutasi yang agak tidak biasa, dibandingkan dengan varian lain," kata Jeff Barrett , direktur Covid- 19 Genomics Initiative di Wellcome Sanger Institute di Inggris.

Barrett menjelaskan lebih lengkap bahwa varian Lambda memiliki pola unik dari tujuh mutasi pada protein lonjakan yang digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang manusia, dengan satu mutasi tertentu (L452Q) menjadi perhatian khusus.

Baca Juga: Viral, Pengendara Terjaring Penyekatan Sebut Petugas PKI

Hal ini dikarenakan terdapat kemiripan yang ekstrem dengan mutasi L452R yang telah dicatat dalam varian Delta yang sangat menular.

Selain itu, ilmuwan lain juga menyarankan bahwa strain Lambda itu terbukti jauh lebih tahan terhadap vaksin saat ini.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Mashable


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah