Network
PRIANGANTIMURNEWS- Dikabarkan data harian per 7 Juli 2021 secara global angka positif Covid-19 di Indonesia mencapai 34.379 dan angka kematian akibat covid sebanyak 1.040 termasuk didalamya selama pandemi sebanyak 585 kyai telah meninggal akibat Covid-19.
Atas dasar itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat pesantren untuk berhati-hati dan waspada, dengan perkembangan terbaru Covid-19.
"Sejak ada kasus penularan Covid-19 sudah banyak yang menimpa para pemimpin pesantren khususnya di wilayah Madura, Jawa Tengah, Kudus, Pati, Demak, Jepara, dan daerah lainnya," kata Wasekjen MUI, KH Abdul Ghaffar Rozin, dikutip priangantimurnews.com dari website MUI.OR.ID Rabu 7 Juli 2021.
Baca Juga: Viral, Pengendara Terjaring Penyekatan Sebut Petugas PKI
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama mengaku pihaknya, memiliki data bahwa terjadi peningkatan jumlah ulama yang menderita Covid-19.
“Penularan yang sangat signifikan terhadap para kyai dan pengasuh pesantren khususnya di wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara, Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainya secara merata,” ujarnya.
Rozin menyebut, Pesantren sebenarnya memiliki kesadaran cukup tinggi terkait bahaya Covid-19. Akan tetapi, kondisi di masyarakat terlihat sudah mulai bosan sehingga aktivitas pendidikan di pondok pesantren kembali berjalan.
Baca Juga: Cermati Hasil Swab Antigen dan PCR Sering Terjadi Tidak Sama Ini Tips Nya
"Kondisi Covid dirasa parah setelah munculnya Varian Delta tidak bisa diantisipasi dengan baik. Sehingga menjadi faktor meningkatnya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren," kata, Rozi.
Berdasarkan catatan RMI, per 4 Juli 2021, sebanyak 584 kiyai yang wafat di tengah pandemi Covid-19.
melihat data tersebut, Rozi meminta kepada pihak pondok pesantren, agar melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Jangan pulangkan santri dan membatasi keluar masuk tamu. Ponpes harus menyiapkan ruang isolasi dan standarnya.***
