Rusia Terapkan Sistem Perbankan Syari'ah, Dikala Keuangan Barat Menutup Pintu

- 2 Februari 2023, 10:18 WIB
Bendera Rusia.
Bendera Rusia. /Pixabay/



PRIANGANTIMURNEWS -  Rusia akan pertimbangkan untuk terapkan sistem perbankan syari'ah setelah pusat keuangan barat menutup pintu.

Rencana Rusia terapkan sistem perbankan syari'ah disampaikan oleh pakar senior dari Asosiasi Pakar Keuangan Islam Rusia, bernama Alexander Kazakov.

Alexander menyampaikan kepada kantor berita Anadolu, bahwa sekarang adalah momen untuk Rusia melupakan dan meninggalkan semua pasar keuangan Barat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini Kamis 2 Februari 2023, Kamu akan Bertemu Beberapa Orang Baru

Serta Alexander menyampaikan bahwa saat ini adalah kesempatan untuk Rusia fokus terhadap kerjasama dengan negara Arab yang mayoritas Muslim dan negara-negara Asia.

Diberitakan oleh Anadolu bahwa mulai Rabu, 1 Februari 2023. Rusia akan memulai proyek uji coba  terapkan perbankan Syari'ah.

Penerapan perbankan Syari'ah tersebut  dimulai dari beberapa titik wilayah di Rusia yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak.

Wilayah Rusia dengan jumlah muslim terbanyak diantaranya adalah: Dagestan, Chechnya, Bashkiria dan Tatarstan.

Baca Juga: Di Beberapa Negara Ini  Pria dan Wanita 40 Persen Berpotensi Terjadi Perselingkuhan

Percobaan tersebut akan Pemerintah Rusia uji selama kurang lebih dua tahun, selebihnya Pemerintah akan memutuskan kemudian terkait kecocokan sistem perbankan syari'ah di Rusia.

Alexander menyampaikan alasan kuat dari percobaan sistem perbankan syari'ah kepada tingkat perusahaan di Rusia tersebut.

Tidak lain adalah karena, sudah sangat jelas bahwa pintu keuangan Barat sudah tertutup untuk modal dari Rusia. Sehingga, perbankan syari'ah menjadi alternatif lain pintu penghasilan.

Alexander menegaskan bahwa sudah tiba waktunya saat ini untuk meninggalkan London yang memusatkan perhatian kepada Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Pelatih Baru Asal Brasil Diharapkan Bisa Wujudkan Ambisi RANS Nusantara Tembus 10 Besar

Serta tiba saatnya Rusia berkonsentrasi pada Beijing, Singapura, New Delhi, Kuala Lumpur, dan negara-negara Teluk lainnya.

“Setelah diadopsi, keberadaan instrumen keuangan alternatif ini akan diakui di tingkat legislatif di Rusia," ungkap Alexander.

"Ini adalah langkah politik yang penting baik di dalam negeri maupun dalam hubungan dengan mitra keuangan asing kami yang sebenarnya,"  lanjutnya.

Hal tersebut ditegaskan Alexander kepada Negara Bagian Duma saat pengesahan sidang pertama UU terkait dengan mitra keuangan.

Baca Juga: Keren! Kali Ini Boy Wiliam Datangkan Para Pemain Alchemy of Souls Season 2 di UNBW

Mitra keuangan tersebut mengacu kepada semua produk keuangan yang berasal dan berbasis prinsip Islam.

Alexander Kazakov mengungkapkan bahwa perbankan Islam telah mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun terakhir.

Dimana Timur Tengah menjadi pusat terbesar dari perbankan syari'ah tersebut, sementara Malaysia adalah sebagai efek pasar Syari'ah.

Saat ini sistem keuangan Barat memang tengah mengalami krisis yang cukup serius. Selamatnya sistem perekonomian tersebut tergantung dari sistem itu sendiri.

Baca Juga: Ini Lirik Lagu Aiya Susanti, Sound yang Sedang Viral di TikTok, Dari Serial Upin Ipin

Terkait Bank Syari'ah, afiliasi keagamaan sebenarnya tidak terlalu berkaitan dengan penggunaan sistem keuangan syari'ah itu sendiri. Sejauh pihak tersebut mau menerapkannya.

Sejumlah organisasi keuangan Islam ritel dilaporkan berjalan sukses, dengan sistem keuangan Islam. 

Memiliki prospek yang sangat bagus disebabkan permintaan yang begitu banyak mencakup hampir 20 juta lebih umat Muslim di Rusia.

Alexander menyampaikan bahwa perbedaan penting perbankan syari'ah dan poin-poin dari keuangan Islam dalam adalah Islam melarang pembebanan bunga atau riba.

Baca Juga: Kilas Balik Januari 2023, Peristiwa Penting Dunia

Meski demikian, pihaknya masih akan mempertimbangkan hasil tersebut dengan menjalankan dan melihat perkembangan sistem tersebut selama dua tahun.

Perlu diketahui selain Muslim, sistem keuangan tradisional Kristen juga sebenarnya melarang riba. Namun karena adanya konsep Barat, bunga pun akhirnya memuncak di bisnis Eropa.

"Perbankan Islam menawarkan kemitraan, yang melibatkan partisipasi kedua belah pihak dalam keuntungan dan kerugian," ucap Alexander

"Sementara pinjaman berbunga harus dibayarkan tanpa mempedulikan hasil dari kegiatan peminjam,” lanjutnya.

Baca Juga: Manchester United vs Nottingham Forest di Piala Liga Inggris : Misi Setan Merah Menghapus Kutukan Ini

Perlu diketahui bahwa Sistem keuangan Islam terdiri dari dua jenis model dasar. 

1. Kemitraan (Musyarakah)

2. Pembayaran dengan angsuran (Murabahah)

Inti dari kemitraan Musyarakah, adalah bank juga dengan klien akan memperoleh sebuah real estat dalam suatu kepemilikan bersama. 

Klien akan pindah ke objek yang dibeli. Serta membayar sewa terhadap bank dengan proporsional serta saham. Klien disini bertahap akan membeli saham bank tersebut.

Baca Juga: Jokowi Pimpin Rapat Terkait Kenaikan Harga Beras, Tegaskan Menpan Tak Ikut dalam Bahasan Operasional

Sementara dalam Inti dari Murabahah Bank, yakni semua sesuai dengan instruksi klien. Membeli real estate dengan harga saat ini, menjual kepada pihak klien.

Kemudian konsep membayar cicilan menggunakan margin tertentu sesuai kondisi saat ini. Margin dapat dihitung sebagai bagian dari persentase harga pembelian.

Namun dalam perkara Syar'i, margin perdagangan seperti demikian diperbolehkan dan tidak masuk dalam kategori riba.

Jika kedua sistem baik Musyarakah dan Murabahah mengacu pada pinjaman hipotek konvensional.

Baca Juga: Dukcapil Rilis 10 Nama Perempuan Terpopuler di Indonesia, Adakah Namamu Bestie?

Hal lain yang juga penting dalam Perbankan Syari'ah adalah tidak terdapat bunga pada kartu kredit, ungkap Alexander.

Dalam perihal syar'i, perlu dipastikan bahwa setiap pekerjaan keuangan yang terkait erat dengan investasi dan perdagangan syari'ah itu tidak menyembunyikan pinjaman bunga didalamnya.

Alexander berpendapat bahwa, prinsip keuangan syari'ah secara umum adalah merupakan hubungan pembiayaan yang tak dapat lepas dengan ekonomi riil.

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x