Tanah Bergerak Menyebabkan Jalan Utama Cimaragas-Cidolog Ambles  

25 Januari 2021, 23:35 WIB
Kendaraan melintas salah satu titik di tikungan arit Dusun Cikupa, Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, yang sudah ditutup bebatuan, Senin 25 Januari 2021. /Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Pergerakan tanah terjadi di Cimaragas Kabupaten Ciamis. Akibatnya kejadian itu Jalan utama Cimaragas- Cidolog ambles dan retak Senin 25 Januari 2021.

Jalan ambles terjadi berada di tikungan arit (sabit) di Dusun Cikupa, Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas. Dari arah utara berupa tikungan tajam menurun.

Ada dua titik badan jalan ambles yakni persis di dekat ujung tikungan sebelah utara, sedangkan yang kedua sekira 30 meter selatannya.

Baca Juga: Culik Anak Didiknya, Guru Les Privat Diringkus Polisi

Sebagian badan jalan yang retak dan ambles hingga setengah meter ditutup dengan bebatuan, sehingga mobil kecil dan sepedamotor masih dapat melintas.


“Kejadiannya diketahui Minggu, 24 Januari 2021 pagi, pertama amblesnya sekitar 20 sentimeter, tetapi sekarang sudah hampir setengah meter. Retakan badan jalan di sisi utara maupun selatan semakin lebar dan dalam. Saat ini saja pergerakan tanah masih terjadi,” tutur Nana, warga Cimaragas.

Dia mengatakan selain badan jalan ambles, kebun yang berada di sisi barat jalan juga terdapat retakan memanjang. Pada bagian sisi badan jalan yang ambles, saluran air juga hancur. “Ada retakan di kebun warga, lokasinya atas badan jalan,” ungkapnya.

Baca Juga: Menkeu Sebut Urgensi Dibentuknya LPI

Nana mengatakan pada tahun 2016 di lokasi yang sama juga terjadi jalan ambles dan putus hingga lebih dari satu meter. Semua kendaraan tidak dapat melintas. Akibatnya Kecamatan Cidolog beberapa hari terisolir. “Setelah bagian yang retak dan ambles ditimbun material pasir dan batu, kendaraan berangsur bisa lewat,” katanya.

Sementara itu Camat Cimaragas, Aa Hendarsin juga mengaku khawatir amblesnya badan jalan penghubung Cimaragas – Cidolog bakal semakin parah, sehingga membahayakan keselamatan.
Sebelumnya lokasi jalan yang ambles tersebut sudah beberapa kali diperbaiki, akan tetapi kembali rusak.

“Sering ambles, meski beberapa kali diperbaiki. Kondisi tanahnya masih labil, sehingga mudah bergerak dan ambles. Sepedamotor dan mobil kecil masih bisa lewat, meski pun harus melintas dengan sangat hati-hati. Kendaraan besar tidak bisa lewat,” tutur Hendarsin.

Baca Juga: Kemenhub Capai Realisasi Anggaran Hingga 95,58 Persen dengan Target 96 Persen

Dia mengatakan jalan tersebut merupakan akses perekonomian bagi kedua wilayah. Selain itu jalur utama menuju perkotan Ciamis dan Tasikmalaya.

Hendarsin juga menngungkapkan sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis.

“Jalan ini cukup vital, karena juga menjadi urat nadi perekonomian warga. Kami juga sudah melaporkan kejaidan ini kepada pihak terkait,” katanya.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tahun 2021 Waktu akan Berputar Lebih Cepat, Begini Penjelasan Singkatnya

Terpisah Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRK) Kabupaten Ciamis Okta Jabal mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring lokasi jalan yang terancam putus tersebut. Saat ini belum dilakukan perbaikan, karena terkendala cuaca kestrim.

“Kami terus monitor, paling tidak dalam seminggu ini baru bisa mengambil langkah darurat. Jika keadaan tanah mulai stabil, langkah pertama yang ambles dan retak ditimbun dengan agregat material kelas A,”kata Okta Jabal.

Dia menambahakan untuk memastikan kodinsi harus dilakukan survei geologi pertanahan. Alasannya karena beberapa tahun lalu, peristiwa serupa juga terjadi lokasi yang sama. Hasil rekomendai tim survei, nantinya menjadi dasar melakukan perbaikan.

“Infromasinya petugas Geologi Bandung belum bisa ke sini. Kami sudah memersiapkan beberapa langkah alternatif penanganan darurat,” tuturnya.***
(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler