PRIANGANTIMURNEWS- Kembali menghebohkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat, salah satu saksi yang penuh tanda tanya dalam kasus ini ternyata mempunyai jabatan penting.
Akan tetapi akhirnya saksi itu berhenti dari posisi tersebut dalam kasus yang terjadi di Subang yang saat ini telah memasuki bulan ketujuh ini.
Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari YouTube Fredy Sudaryanto Sport, Pihak yang berwajib telah memeriksa 118 saksi salah satu diantaranya merupakan saksi yang dianggap penuh dengan tanda tanya.
Baca Juga: Film Disney Romantis Teratas Sepanjang Waktu! Aladdin Lebih dari $504Juta Penggemar di Seluruh Dunia
Saksi tersebut merupakan Wahyu, saksi ini sangat tertutup dari media massa yang akhirnya menjadikan banyak kabar miring yang mencuat di sekitarnya.
Sosok Wahyu pada saat sebelumnya santer menjadi pembahasan lantaran setelah pemeriksaan di Polres Subang dalam perannya sebagai seorang saksi kasus Subang.
Mendadak menghilang dari terakhir diperiksa di Polres Subang di tanggal 30 November tahun 2021,
Dengan dua saksi yang lain Wahyu memang menghilang tanpa jejak.
Dan sulit dijumpai dimana keberadaannya baik oleh media massa ataupun oleh beberapa pengamat kasus Subang.
Baca Juga: 5 Zodiak dengan Level Kesabaran Luar Biasa, Jago Kontrol Emosi
Wahyu ternyata mempunyai jabatan yang cukup penting yakni sebagai kepala sekolah di SMA dibawah tanggung jawab Yayasan Bina prestasi nasional yang adalah Yayasan kepunyaan Yosef suami dan juga Ayah dari putih serta Amalia.
Akan tetapi Wahyu mendadak menyatakan berhenti dari jabatan kepala sekolah di SMA dibawah naungan Yayasan Bina prestasi nasional tersebut.
Pengunduran diri Wahyu dari jabatan kepala sekolah tersebut sempat menjadi tanda tanya oleh pengacara Yosep serta Yoris yakni Rohman Hidayat.
Baca Juga: Berikut ini 20 Link Download Twibbon Gratis Sambut Bulan Suci Ramadhan 2022. KLIK SEKARANG!
Bersamaan dengan Wahyu yang menghilang juga kabar miring uang kepunyaan Yayasan Bina prestasi nasional, yang Kemungkinan Wahyu tahu soal aliran dana Yayasan serta juga uang dana Bansos senilai 230 juta rupiah yang belum turun.
Untuk mengulik lebih mendalam tentang uang 230 juta rupiah, bahwasanya dana Bansos mempunyai masa tenggang sampai-sampai apabila tidak diurus maka dana Bansos itu hendak dikembalikan.
Sebab itu Yosef selaku pemilik Yayasan harus berupaya agar dana tersebut segera cair dan bisa digunakan untuk keperluan Yayasan.
Baca Juga: Berikut ini 20 Link Download Twibbon Gratis Sambut Bulan Suci Ramadhan 2022. KLIK SEKARANG!
Apakah Wahyu sebagai kepala sekolah di Yayasan tahu soal hal itu tak hanya hal tersebut.
Mungkinkah Wahyu tahu soal aliran dana yang keluar dari rekening Amel serta diberikan terhadap siapa saja untuk keperluan apa saja dana itu dikeluarkan.
Apakah hal itu yang menjadi sebab Wahyu menghilang serta sulit untuk dijumpai.
Menerka terdapat kemungkinan akibat kejadian peristiwa Subang ini menjadikan keadaan Wahyu menjadi teramat terbebani.
oleh sebab itu dia lalu memilih menjaga privasinya tidak mau dilibatkan dalam kasus Subang.
Akan tetapi muncul pertanyaan apabila misalnya Wahyu tidak merasa bersalah pasti tidak hendak menjauh dari rumah serta menjauh dari liputan awak media.
Baca Juga: Pesawat Eastern Airlines Dilaporkan Jatuh di Pengunungan China Selatan, Bawa 133 Penumpang
Dan ternyata dari pendapat keluarganya Wahyu tidak berada di rumah yang menjadi sebuah kejanggalan.
Yakni pada umumnya Apabila ada tamu maka tuan rumah hendak mempersilahkan masuk dengan sopan akan tetapi ketika hendak bertamu ke rumah Wahyu.
Apabila memang tidak bersalah serta tidak berhubungan bersama dengan kasus Subang,
Kenapa harus merasa takut untuk mengatakan atau memberi pernyataan ke media.***